Calon wali kota Mataram nomor urut 2 Mohan Roliskana mengeklaim indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Mataram masuk peringkat 10 besar di wilayah Indonesia timur. Hal itu disampaikan dalam sesi debat kedua Pilwakot Mataram, Senin (18/11/2024).
Menurut politikus Partai Golkar ini, pembangunan IPM itu meliputi tiga dimensi. Yakni kualitas hidup masyarakat, pengetahuan atau pendidikan, dan standar hidup masyarakat layak.
"Jadi IPM itu indikator untuk melihat keberhasilan pemerintah dalam hal bagaimana mengelola dalam urusan kesejahteraan masyarakat," ujar Mohan menjawab pertanyaan panelis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mohan mengatakan ada beberapa hal menjadi sudut pandang untuk meningkatkan IPM Kota Mataram. Pertama meningkatkan kualitas pendidikan warga dan mempermudah akses kesehatan.
"IPM Mataram tertinggi di NTB. Jadi masuk 10 besar di Indonesia bagian timur Indonesia sampai ke Papua," kata mantan Wakil Wali Kota Mataram ini.
Bidang pendidikan, pasangan Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman (Mohan-Mujib) akan mencoba menaikkan persentase kenaikan IPM. Caranya dengan melakukan pemerataan pendapatan guru dan meningkatkan kualitas pendidikan.
"Kemudian bagaimana berkaitan dengan meningkatkan kapasitas guru dan pemenuhan segala hal yang berkaitan dengan isu pendidikan," urai Mohan.
Selain itu, pasangan Harum ini akan meningkatkan kelembagaan sekolah. Sehingga pembangunan manusia bisa terus meningkat.
Calon wali kota Mataram nomor 1, Lalu Aria Dharma mengkritisi pernyataan Mohan. Ia menyebut IPM Kota Mataram memang tertinggi di NTB, tapi pertumbuhannya terendah.
"Jadi kalau kami terpilih, keduanya akan kami buat tertinggi di NTB. Jadi itulah gunanya jika kami terpilih. Ini saya kuasai," kata mantan Sekretaris Dewan DPRD Kota Mataram menanggapi jawaban Mohan.
Jawaban Aria pun langsung disambut calon wakilnya, Weis Arqurnain. Menurut Weis, peningkatan IPM masuk dalam visi misi pasangan Aqur yang selaras dengan visi membangun mulai dari kampung.
"Jadi sebagus bagus apapun digitalisasi tidak akan mengalahkan kemampuan guru. Inilah kami ingin membangun dari kampung," ujar Weis melanjutkan.
Jawaban Weis ditimpali oleh calon wakil wali kota nomor 2 Mujiburahman. Menurut dia, untuk meningkatkan IPM ini ada tiga dimensi yang perlu dilakukan. Pertama meningkatkan badan yang sehat, meningkatkan pengetahuan, dan menaikkan standar hidup yang layak.
"Bagi siswa yang miskin, pemerintah akan menjamin pendidikan sampai dia sarjana. Ini langkah yang tegas," tegas Mujib.
Untuk meningkatkan standar hidup masyarakat Kota Mataram dengan layak perlu dilakukan penguatan ekonomi di tingkat warga dengan cara menjaga keterjangkauan harga dan menjaga laju inflasi di Kota Mataram.
"Agar daya beli masyarakat itu bisa muat. Inilah strategi untuk meningkatkan IPM di Kota Mataram," tandas Mujib.
Untuk diketahui, debat Pilwakot Mataram kedua mengangkat tema Mewujudkan Budaya Birokrasi Pemerintah Kota Mataram yang progresif melalui penguatan sumber daya manusia dan penegakan hukum yang berkeadilan.
(nor/gsp)