Paslon bupati dan wakil bupati Tabanan mengungkapkan strategi mereka untuk mencegah kehamilan remaja. Dua paslon memiliki cara mereka masing-masing.
Dalam debat terbuka kedua Pilbup Tabanan 2024 di Denpasar, Rabu (13/11/2024), paslon nomor urut 2, I Komang Gede Sanjaya-I Made Dirga (Sanjaya-Dirga), diberikan kesempatan untuk menyampaikan tanggapan mereka.
"Kami memiliki program Bungan Desa dan Bupati Ngantor di Desa. Upaya yang kami lakukan adalah turun langsung ke desa-desa untuk memberikan pelayanan dan edukasi mengenai isu-isu terkait usia remaja, kehamilan, dan dampak stunting," jelas Sanjaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Sanjaya menyebutkan bahwa salah satu hasil dari program "Ngantor di Desa" adalah keberadaan program Semara Ratih. Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada remaja, calon pengantin, serta masyarakat umum mengenai pentingnya kesehatan melalui penyuluhan dan edukasi.
Sementara itu, paslon nomor urut 1, I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika (Sengap), juga menanggapi dengan fokus pada peran keluarga dan pendidikan. Mulyadi menyatakan bahwa salah satu langkah yang dilakukan adalah memberikan edukasi kepada remaja serta meminta orang tua untuk berperan aktif dalam menjaga anak-anak mereka.
"Edukasi tentang seksualitas bagi anak muda memang penting. Jangan merasa canggung untuk membicarakannya. Kedua orang tua harus terlibat dalam memberikan pemahaman yang tepat kepada anak-anak mereka yang masih muda," ungkap Mulyadi.
Nyoman Ardika melanjutkan penjelasan dengan mengungkapkan program unggulan mereka, yakni "Satu Desa, Satu Dokter." Program ini bertujuan untuk menempatkan tenaga medis di setiap desa guna memberikan edukasi mengenai kehamilan berisiko.
"Ketika dokter hadir di desa, mereka dapat memberikan solusi untuk mengatasi berbagai risiko, baik itu penyakit maupun kehamilan dini," jelas Sengap.
Ardika juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam memberikan edukasi dini kepada remaja, terutama dalam hal seksualitas. "Pelajaran tentang seksual bukanlah sesuatu yang tabu, seharusnya ini menjadi salah satu materi dalam kurikulum pendidikan," tegasnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Sengap ini juga menekankan pentingnya edukasi yang lebih luas untuk menjaga kesehatan masyarakat Tabanan yang lebih baik. Mengingat perkembangan era globalisasi dan kemajuan teknologi, Ardika berharap agar masyarakat, khususnya para pendidik, bisa memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan informasi edukatif.
"Sejak mereka mengenal media sosial, kita bisa memanfaatkan itu untuk membuat konten edukasi, seperti film atau kartun, yang melibatkan semua komponen, khususnya pendidik. Mereka harus terlibat secara aktif dalam memberikan edukasi di segala bidang," pungkasnya.
Debat terbuka kedua Pilbup Tabanan 2024 mengambil tema Penguatan Pelayanan Publik Secara Berkeadilan dan Berintegritas berlangsung di Bali Sunset Road Convention Center (BSCC), Denpasar.
(dpw/dpw)