Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu (Siaga), menggelar kampanye akbar di Lapangan Lasitarda, Kota Kupang, Rabu (13/11/2024). Kampanye ini digelar dengan konser amal yang bertujuan menggalang dana untuk membantu korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT.
Konser yang juga menjadi bagian dari kampanye ini menampilkan sejumlah artis dan band nasional, di antaranya Jamrud, Galih Ginanjar, Justy Aldrin, Mitha Talahatu, Gihon Marsel, serta Jackson Seran. Acara tersebut berhasil menarik ribuan pendukung yang datang untuk menyaksikan pertunjukan sekaligus menunjukkan solidaritas terhadap para korban bencana.
Dalam sambutannya, Simon Kamlasi mengungkapkan bahwa tujuan utama konser amal ini adalah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Flores Timur yang terdampak erupsi. Kamlasi mengungkapkan bahwa dirinya baru saja tiba dari Flores Timur dan langsung menuju lokasi acara setelah penerbangan dibatasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sore ini penerbangan tutup, saya baru tiba sekitar 20 menit yang lalu. Kami menggelar konser amal ini untuk mengurangi beban teman-teman kita yang terdampak erupsi di Flores Timur," ujar Simon Kamlasi.
Kampanye Akbar ini juga menjadi momen untuk menunjukkan kekompakan antara Simon Kamlasi dan Adrianus Garu sebagai pasangan calon yang telah terjalin selama lima bulan terakhir. Kamlasi menegaskan bahwa hubungan mereka bukanlah hasil dari paksaan, melainkan sebuah kolaborasi yang dibangun dengan dasar kerja sama yang solid.
"Kami bukan pasangan kawin paksa, kami sudah bekerja sama selama lima bulan terakhir. Ini berbeda dengan pasangan calon lain," tambah Kamlasi.
Kamlasi juga meminta maaf karena Adrianus Garu, pasangannya, tidak dapat hadir dalam acara tersebut. "Pak Adrianus tidak bisa hadir karena tidak ada penerbangan yang bisa membawa beliau ke sini," jelasnya.
Kamlasi juga menambahkan bahwa salah satu prioritas utama bagi paslon Siaga adalah memastikan seluruh masyarakat NTT mendapatkan akses terhadap air bersih. "Air adalah kebutuhan dasar. Jika kita masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih, bagaimana kita bisa maju?" ujarnya.
Kampanye akbar ini juga menjadi ajang bagi paslon Siaga untuk menunjukkan visi mereka dalam mengelola potensi alam NTT. Kamlasi mengungkapkan NTT memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dan itu semua harus dimanfaatkan dengan baik untuk kemajuan masyarakat.
"Kami ingin memimpin NTT dengan prestasi, bukan dengan mengandalkan komunikasi kosong," imbuhnya.
Galang Donasi untuk Korban Erupsi
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kampanye Paket Siaga, Daniel Hurek, mengungkapkan bahwa kampanye ini ditargetkan dihadiri oleh lebih dari empat ribu pendukung yang datang dari berbagai penjuru Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
"Target kami adalah empat ribu massa yang hadir di kampanye akbar ini. Kami ingin memastikan bahwa kampanye ini tidak hanya menjadi ajang berkampanye, tetapi juga sarana untuk menunjukkan solidaritas kami terhadap korban bencana," ujar Daniel.
Meski suasana kampanye akbar yang meriah dan penuh hiburan tersebut, Siaga tetap fokus pada penggalangan donasi untuk membantu korban erupsi Gunung Lewotobi. Para artis yang tampil juga turut berpartisipasi dalam kegiatan penggalangan dana ini.
Direktur Siaga Center, Yusinta Nenobahan, mengungkapkan bahwa meskipun kampanye berjalan, perhatian terhadap korban bencana tetap menjadi prioritas. "Politik boleh berjalan, tetapi urusan kemanusiaan tidak boleh diabaikan. Kami ingin memastikan bahwa korban erupsi Gunung Lewotobi mendapatkan perhatian yang layak," katanya.
Selain itu, dalam acara tersebut, lukisan karya Gihon Marsel, seorang artis cilik, berhasil dilelang dengan harga Rp 10 juta. Uang hasil lelang ini akan disumbangkan untuk membantu korban erupsi di Flores Timur.
"Kami ingin menghargai bakat anak muda seperti Gihon, sekaligus membantu mereka yang membutuhkan," tambah Simon Kamlasi.
Dengan adanya kampanye akbar ini, diharapkan dana yang terkumpul dapat meringankan beban warga yang masih berada di kamp pengungsian dan membantu mereka untuk kembali bangkit setelah bencana.
(dpw/dpw)