Saluran Irigasi Rusak, Krama Subak Tabu Merta Mesadu ke Sutjidra-Supriatna

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Pilbup Buleleng 2024

Saluran Irigasi Rusak, Krama Subak Tabu Merta Mesadu ke Sutjidra-Supriatna

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Senin, 11 Nov 2024 08:32 WIB
Krama Subak Tabu Merta mesadu ke rumah pemenangan Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna di Lingkungan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Minggu (10/11/2024) malam. (Made Wijaya Kusuma)
Foto: Krama Subak Tabu Merta mesadu ke rumah pemenangan Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna di Lingkungan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Minggu (10/11/2024) malam. (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Puluhan hektare persawahan dan perkebunan yang ada di Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali, mengalami kekeringan. Penyebabnya karena saluran irigasi rusak sehingga air tidak mampu mengalir hingga ke persawahan dan perkebunan warga.

Hal itu diungkapkan oleh Kelian Subak Tabu Merta, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt Putu Subawa saat mesadu (mengadu) ke rumah pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati Buleleng nomor urut 2 Nyoman Sutjidra dan Gede Supriatna di Lingkungan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Minggu (10/11/2024) malam.

Subawa menjelaskan saluran irigasi tersebut ada di empat desa. Tiga di antaranya di wilayah Kecamatan Busungbiu yakni Desa Pelapuan, Desa Kekeran, dan Desa Busungbiu. Desa Ringdikit. Lalu di Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total panjang aliran irigasi mencapai 16 kilometer. Namun, tidak dapat mengairi sawah dan kebun secara maksimal lantaran sebagian besar saluran irigasi rusak.

"Aliran subak ini padahal sumbernya besar, tapi tidak mampu mengantarkan air lantaran saluran irigasi banyak kerusakan seperti kebocoran," kata Subawa.

ADVERTISEMENT

Anggota subak, Ida Putu Adiksa, menambahkan akibatnya warga Desa Ringdikit hanya bisa menggarap tujuh hektare sawah dan kebun. Sedangkan 27 hektare sawah dan 15 hektere kebun tak tergarap karena kekeringan.

"Kalau di tempat kami, di Desa Ringdikit, terdapat 42 hektare lahan yang seharusnya dialiri dari irigasi tersebut," tambah Adiksa.

Ia menyebut pihak subak sudah berupaya melakukan perbaikan kerusakan saluran irigasi dengan swadaya bersama 82 krama (warga). Namun karena kerusakan parah, anggota Subak Tabu Merta memilih menelantarkan sawah dan perkebunan yang ada di hilir.

"Karena kerusakan sangat parah kami tidak mampu melakukan perbaikan lagi," ungkap Adiksa.

Ia berharap perhatian pemerintah daerah bila pasangan JOSS 24 (Jengah Optimis Sukseskan Sutjidra-Supriatna Tahun 2024) terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Buleleng. "Mohon kiranya memberikan perhatian terhadap subak kami yang sudah hampir 10 tahun tanpa tersentuh perbaikan," harap Adiksa.

Sementara, calon wakil bupati Buleleng Gede Supriatna berjanji akan lebih memberikan perhatian terhadap seluruh petani di Kabupaten Buleleng. Hal itu juga menjadi prioritas pasangan JOSS 24.

"Memang hal itu menjadi program prioritas kami untuk memberikan perhatian penuh kepada pertanian, baik terkait saluran irigasi serta yang lainnya, demi kemajuan para petani di Buleleng," ujar Supriatna.

Supriatna tak menampik petani selama ini kurang mendapat perhatian. Di mana pemerintah lebih fokus memperhatikan jalan ketimbang pertanian.

Ia lantas berjanji akan lebih memperhatikan para petani jika dirinya dan Nyoman Sutjidra terpilih di Pilbup Buleleng 2024.




(nor/nor)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads