Awalnya, Iqbal sesumbar menyebut dua masalah pokok investasi di NTB berjalan lamban dan rendah. Alasan pertama, pemprov NTB, yang saat itu digawangi oleh Zul-Rohmi, terlalu banyak menjual mimpi, bukan proyek nyata di depan mata. "Problem kedua pemda ini adalah network," kata Iqbal pada debat publik kedua Pilgub NTB di Mataram, Jumat (8/11/2024).
Iqbal lantas memamerkan jaringannya di luar negeri. Calon gubernur nomor urut 3 ini menyebut ada 132 perwakilan Indonesia di luar negeri yang bisa dimanfaatkan sebagai penarik pasar untuk menjangkau investasi di NTB.
"Semua networking di dunia yang kita punya akan digunakan untuk mendorong investasi ke NTB," ungkap Iqbal.
Pernyataan Iqbal itu lantas disambut Rohmi. Dia memaparkan data jumlah kunjungan wisatawan Turki ke NTB pada 2023.
"Ketika Mik Iqbal sebagai duta besar di Turki, justru jumlah wisatawan Turki yang datang ke NTB itu sangat sedikit. Pada tahun 2023 hanya 60 orang," ungkap Rohmi.
Menurut Rohmi, dengan posisi Iqbal sebagai putra NTB, seharusnya bisa mempromosikan wisata daerahnya di Turki. Dia menganalogikan 60 wisatawan sepanjang 2023 itu, hanya satu bus.
"Itu kan sama, satu tahun sama dengan satu bus. Sedangkan paslon urut 3 luar biasa mendunia," sindir Rohmi.
Iqbal lantas menjawab Rohmi. Dia bilang, posisinya sebagai duta besar Indonesia, bukan duta besar NTB. Secara eksplisit dia mengatakan bahwa dia harus berlaku adil kepada seluruh provinsi di Indonesia, karena posisinya sebagai duta besar.
"Bahwa turis tak datang ke NTB, ya problemnya NTB kok tidak bisa mengetrek," imbuh Iqbal.
Iqbal juga menyindir bantuan dari Pemprov NTB selama dia mempromosikan wisata NTB. Iqbal mengeklaim telah tiga kali membawa influencer ke NTB, namun bantuan dana sepeser pun tak diterimanya.
"Padahal provinsi-provinsi lain saya diberi bantuan begitu banyak. Hanya NTB, kampung halaman saya sendiri, satu rupiah pun tidak bantu saya untuk mempromosikan NTB," ungkapnya.
Rohmi lantas menimpali jawaban Iqbal. Dia menegaskan, salah satu tugas duta besar adalah mempromosikan dan mendatangkan wisatawan ke negaranya. "Apalagi daerah asalnya," ungkap Rohmi.
(dpw/gsp)