Pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin atau Rohmi-Firin bicara mengenai investasi di NTB. Rohmi menegaskan akan berupaya menciptakan iklim investasi yang sehat.
"Perizinan harus lebih baik, harus digital. Prosesnya dengan harus berjalan dengan baik dan objektif," bebernya dalam debat terbuka kedua Pilgub NTB 2024 di Lombok Raya Hotel Mataram, Jumat (8/11/2024).
"Investasi tidak hanya bicara yang besar, seluruh investasi yang masuk harus kita kasih karpet merah. Kemudian mesti ada pendampingan, prosesnya jangan terlalu berlama-lama, prosesnya cepat terealisasi. Jangan bertahun-tahun," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai belum mulai investasi sudah dipersulit. Kami cek investasi, keseriusan investor. Kalau kami tahu mereka serius, kita kawal," jelasnya.
Rohmi juga akan melakukan pendekatan dengan masyarakat di lokasi tempat investasi berlangsung. "Terutama di lokasi investasi agar masyarakat bisa menerima investasi dengan baik, menerima penjelasan secara komprehensif, sehingga investasi bisa masuk dan bermanfaat," jelasnya.
Rohmi-Firin didaftarkan oleh empat partai politik yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PDIP, Perindo, dan Partai Ummat.
Tampak hadir menemani Rohmi-Firin ketua tiga partai politik seperti Ketua DPD PDIP NTB sekaligus Anggota DPR Rachmat Hidayat, Ketua Partai Ummat NTB Yuliadin.
Mereka akan berhadap dengan dua rivalnya yakni paslon nomor urut 2 Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel) yang diusung tiga partai politik yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, dan NasDem. Selanjutnya paslon nomor urut 3 Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Iqbal-Dinda diusung oleh sepuluh partai politik yakni Gerindra, Golkar, PPP, PAN, PBB, Hanura, Gelora, PSI, Garuda, dan Prima.
Tiga paslon ini akan merebut suara di 3.964.325 pemilih yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2024 yang tersebar di 10 kabupaten kota di NTB. Adapun pemilih tersebut tersebar di 8.405 tempat pemungutan suara (TPS) di 1.166 desa/kelurahan dan 117 kecamatan di seluruh NTB.
(hsa/gsp)