Adi Arnawa lantas menyinggung adanya ego sektoral masing-masing instansi dengan membangun sistem aplikasi sendiri-sendiri. Hal itu diungkapkan Adi Arnawa saat menjawab pertanyaan panelis dalam debat kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) Badung 2024 pada Jumat (8/11/2024) malam.
"Ini tantangan sangat berat dan ada ego sektoral di setiap perangkat instansi. Setiap menjalankan fungsinya, selalu membangun sistem aplikasi baru. Sering terjadi tidak terintegrasi antara aplikasi satu dengan sistem lainnya," ujar Adi Arnawa.
Adi Arnawa berjanji akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di Badung Command Centre agar sistem tersebut bisa berjalan maksimal. Ia ingin agar semua aplikasi yang dimiliki masing-masing perangkat daerah dan instansi vertikal di Badung bisa terintegrasi dalam satu sistem.
"Kami sudah tahu data-data di Badung. Dengan dilakukan integrasi, dipusatkan di Badung Command Centre didukung SDM yang mumpuni, sistem ini akan bisa berikan layanan yang baik," kata politikus asal Desa Pecatu, Kuta Selatan, itu.
"Dengan sistem yang tidak ego sektoral, masyarakat Badung bisa dapat akses informasi. Cukup hubungi satu hotline saja sudah dapat data di Badung," imbuhnya.
KPU Badung merancang tiga kali debat Pilbup Badung 2024. Setelah debat kedua, KPU Badung menjadwalkan debat terakhir pada 22 November mendatang.
Seperti diketahui, Pilbup Badung 2024 diikuti oleh dua kontestan. Adapun, paslon nomor urut 1 I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) diusung Partai Golkar, Gerindra, NasDem, PAN, dan PSI. Kemudian paslon nomor urut 2 I Wayan Adi Arnawa-I Bagus Alit Sucipta (Adi Cipta) diusung oleh PDIP, Demokrat, PBB, Perindo, dan Partai Gelora.
(iws/iws)