Calon wakil bupati (cawabup) Bangli nomor urut 3 I Made Subrata mengkritik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangli era Sang Nyoman Sedana Arta dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal itu dilontarkan saat debat kedua Pilkada Bangli.
"Tekait dengan ketimpangan pembangunan ini mungkin ada kekeliruan tentang APBD," kata Subrata saat debat terbuka kedua Pilkada Bangli di Denpasar, Selasa (5/11/2024).
Subrata berjanji jika terpilih akan menerapkan pengelolaan APBD berbasis masyarakat. Dia berjanji tidak akan ada rancangan APBD yang disahkan sebelum dibahas dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap tokoh akan kami libatkan. Tidak akan ada APBD tersembunyi. Pengalaman saya jadi kepala desa, kalau mau seperti itu gampang. Minta tanda tangan tanpa minta aspirasi rakyat," kata Subrata.
Kemudian, Subrata bicara mengenai keselarasan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan pemerintah pusat. Dia berharap ada bantuan berupa dana dari pusat dan provinsi untuk mendanai program pemerintah Kabupaten Bangli.
"Inilah keselarasan pemerintahan kabupaten, provinsi, dan pusat. Harus dilanjutkan. Karena bicara APBD harus ada penambahan dari pihak ke tiga," kata.
Menurutnya, APBD Kabupaten Bangli terbilang kecil ketimbang kabupaten lain. Dia mencontohkan APBD Kabupaten Bangli hanya Rp 1,3 triliun, jauh lebih kecil dibanding APBD Kabupaten Badung yang mencapai Rp 5 triliun.
"Bahwa pembangunan di Bangli itu kurang maksimal. Hanya dilakukan di sentra dan pusat kota. Sehingga mengeruk APBD yang banyak. Di desa tidak kecipratan," katanya.
Debat kedua Pilbup Bangli 2024 ini mengangkat tema Pemerataan Pembangunan di Kabupaten Bangli Melalui Sinergi dan Kolaborasi. Dengan subtema strategi pemerataan infrastruktur di Kabupaten Bangli, penyelarasan pembangunan antara desa dan kota, pelestarian adat dan lingkungan, penguatan rasa nasionalis kaum muda, implementasi UU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, dan politik identitas.
Pemilihan Bupati (Pilbup) Bangli 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon). Nomor urut 1, Raden Cahyo Adhi Nugroho Martosubroto-I Gusti Made Winuntara yang diusung Partai Golkar dan Demokrat. Kemudian, nomor urut 2 paslon petahana dari PDIP, Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar (Sadia). Lalu, nomor urut 3 paslon Ida Bagus Gede Giri Putra-I Made Subrata (Giri Brata) yang diusung Partai Gerindra.
(hsa/gsp)