Calon gubernur (cagub) Bali nomor urut 2, Wayan Koster, berjanji menaikkan nominal dana setiap desa adat dari Rp 300 juta menjadi minimal Rp 350 juta per tahun. Tak hanya untuk desa adat, Koster juga menjanjikan dana untuk pemuda (yowana) adat.
"Dua puluh lima juta khusus untuk pembinaan yowana atau generasi muda di desa adat. Ini penting," kata Koster saat berkampanye di Desa Adat Penarukan, Kelurahan Penarukan, Buleleng, Selasa (5/11/2024).
Yowana, kata Koster, adalah generasi yang akan melanjutkan dan mewarisi pembangunan Bali ke depan. Mereka akan menjaga dan memperkuat Bali melalui desa adat. "Desa adat adalah kunci untuk eksistensi Bali," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bali masih menjadi daerah yang memiliki desa adat di Indonesia. Menurut Koster, ada sebanyak 1.500 desa adat di Bali yang sudah terbentuk ribuan tahun silam. Karena itulah, kata Koster, di era dirinya menjabat Gubernur Bali, desa adat terus diperkuat dan menjadi benteng pertahanan dan berjalannya kearifan lokal di Bali.
"Jangan main-main dengan desa adat, jangan ada yang mencoba merendahkan desa adat di Bali, tidak boleh," tegas Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali itu.
Koster mengeklaim telah memperkuat identitas dan karakter Bali melalui program pembumian produk lokal pada periode pertama menjadi gubernur. Salah satunya dengan menginisiasi penggunaan busana khas Bali pada Kamis, purnama, tilem dan hari-hari tertentu.
Penggunaan busana khas Bali, seperti endek, tenun songket, dan lainnya, klaim Koster, berdampak besar pada roda pergerakan ekonomi. "Busana adat Bali itu identitas kita, kepribadian atas budaya kita. Sekarang banyak tumbuh perajin busana adat Bali, jadi ekonominya bergerak," terang Koster.
Bukan hanya busana adat Bali, Koster juga mengeklaim telah memperkuat produk lokal lain, seperti arak, garam, anjing ras Kintamani, dan buah-buahan khas Bali. Menurut Koster, hotel-hotel kini sudah banyak memanfaatkan arak Bali sebagai salah satu bahan untuk cocktail. "Jadi saya tidak berwacana, sudah membuktikan," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Koster kembali maju memperebutkan kursi Gubernur Bali untuk periode kedua. Ia maju bersama kader PDIP yang juga menjabat Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta. Sementara pada periode pertama, Koster berpasangan dengan tokoh Puri Ubud, Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
Koster-Giri pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 berseteru dengan pasangan Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS). De Gadjah merupakan Ketua DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bali. Sementara PAS merupakan mantan kader PDIP sekaligus Bupati Buleleng dua periode.
(hsa/gsp)