Calon gubernur (cagub) nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah, akan menyiapkan psikolog pada setiap pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di seluruh Bali. Hal itu dilakukan karena melihat tingginya angka bunuh diri di Pulau Dewata.
"Kami siapkan satu psikolog di satu puskesmas, tetapi jika kita sudah tanggulangi dari awal, psikolog itu tidak akan terlalu berfungsi, tetapi kami siapkan saja," kata De Gadjah saat mengikuti uji publik di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Buleleng, Selasa (5/11/2024).
Selain itu, menurut De Gadjah, perlu peran pemerintah dalam menanggulangi masalah bunuh diri di Bali. Salah satunya dengan menyediakan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, De Gadjah mengajak perguruan tinggi di Bali, termasuk Undiksha, untuk membuat grand design agar masyarakat dapat mengenyam pendidikan yang berkualitas. Tujuannya agar masyarakat memiliki mental yang kuat dalam menghadapi suatu permasalahan.
"Jika sudah pendidikan baik, saya rasa mental mereka baik, begitu kena badai hujan mereka tetap kokoh," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Bali itu.
De Gadjah mengungkapkan kasus bunuh diri di Bali tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia. Ia menilai, masalah ekonomi menjadi motif utama kasus bunuh diri di Bali, yakni sekitar 90 persen. Padahal, Bali menjadi tempat penyembuhan (healing) atau berlibur bagi masyarakat daerah lain dan luar negeri.
"Bali ini terkenal sebagai Pulau Dewata, Pulau Seribu Pura. Orang-orang luar Bali datang healing ke Bali, sedangkan masyarakat Bali banyak yang stres karena masalah ekonomi," ungkap De Gadjah.
Sebagai informasi, angka suicide rate atau tingkat bunuh diri di Bali menjadi yang tertinggi di Indonesia. Diketahui, suicide rate dihitung berdasarkan jumlah kasus bunuh diri dibandingkan dengan jumlah penduduk.
Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri yang menerima laporan kasus bunuh diri sepanjang 2023, angka suicide rate atau tingkat bunuh diri di Bali mencapai 3,07. Angka tersebut jauh melampaui provinsi-provinsi lain di Tanah Air.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menempati peringkat kedua jumlah tingkat kasus bunuh diri, memiliki angka suicide rate 1,58. Kemudian, peringkat ketiga Provinsi Bengkulu 1,53. Sementara, Aceh yang menempati posisi buncit dari seluruh provinsi di Indonesia, angka suicide rate-nya hanya 0,02.
Berdasarkan data Pusiknas Polri, ada 135 kasus bunuh diri di Bali yang dilaporkan pada 2023. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berkisar 4,3 juta jiwa, angka tersebut tergolong tinggi.
(hsa/hsa)