Warga Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, meminta agar para investor ditolak untuk masuk ke Danau Tamblingan. Hal itu disampaikan warga saat kampanye pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (PAS), dan paslon bupati-wakil bupati Buleleng, Nyoman Sugawa Korry-Gede Suardana (Sugawa-Suardana), Sabtu (2/11/2024).
Warga berharap agar kawasan Danau Tamblingan tetap lestari dan bebas dari pembangunan investor yang berpotensi merusak alam.
Dalam orasinya, Pengrajeg Catur Desa Dalem Tamblingan Gusti Agung Ngurah Pradnyan mengingatkan akan sejarah panjang Desa Gobleg sebagai bagian dari komunitas Tamblingan sejak abad ke-9 Masehi, sebagaimana tercatat dalam Prasasti Ugracena.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Danau Tamblingan adalah sumber kehidupan bagi desa ini. Hutan di sekitarnya menjadi sumber air yang mengaliri 37 subak di wilayah sekitar danau. Kalau kawasan ini rusak, warga juga yang akan menderita," tegas Ngurah Pradnyan dalam keterangan pers yang diterima detikBali, Sabtu (2/11/2024).
Selain sebagai sumber air, Danau Tamblingan juga memiliki nilai sakral bagi umat Hindu, dengan keberadaan sekitar 17 pura di sekitarnya yang dipercaya suci oleh masyarakat.
Ngurah menekankan pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan lingkungan sekitar danau. Bukan hanya demi kelangsungan hidup subak, tetapi juga demi menjaga kesucian pura-pura yang ada di kawasan tersebut.
Ia pun meminta komitmen tegas dari Mulia-PAS dan Sugawa-Suardana agar menolak segala bentuk investasi yang dapat mengancam ekosistem danau. Ngurah mencontohkan beberapa investor yang tertarik membangun rumah pohon atau resort di kawasan hutan, yang dikhawatirkan akan merusak keutuhan alam Danau Tamblingan dan berdampak buruk pada ketersediaan air.
"Banyak investor ingin membangun di sini, tapi kalau terus dibiarkan, hutan dan sumber air di Danau Tamblingan bisa habis. Saya minta agar paslon 1 tidak mengizinkan pembangunan di area ini demi menjaga kelestarian lingkungan untuk anak cucu kita," tandas Ngurah.
Baca juga: Sugawa Korry Sindir Giri Prasta 'Sinterklas' |
(hsa/hsa)