Muchsin-Junaidi Sentil RTG Tak Selesai-Sebut Lombok Utara Mencekam

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Round Up

Muchsin-Junaidi Sentil RTG Tak Selesai-Sebut Lombok Utara Mencekam

Sui Suadnyana, Ahmad Viqi - detikBali
Kamis, 31 Okt 2024 08:32 WIB
Paslon nomor urut 3 Lalu Muchsin Efendi dan Junaidi Arif saat debat perdana Pilbup Lombok Utara, Rabu malam (30/10/2024).
Foto: Paslon nomor urut 3 Lalu Muchsin Efendi dan Junaidi Arif saat debat perdana Pilbup Lombok Utara, Rabu malam (30/10/2024). (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Utara -

Tiga pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Lombok Utara menjalani debat perdana, Rabu (30/10/2024). Ketiga paslon itu, yakni Najmul Akhyar dan Kusmalahadi Syamsuri (nomor urut 1), Danny Karter Febrianto dan Zaki Abdullah (nomor urut 2), serta Lalu Muchsin Muhtar dan Junaidi Arif (nomor urut 3).

Dalam debat perdana Pemilihan Bupati (Pilbup) Lombok Utara 2024 itu, paslon Muchsin-Junaidi menyentil rumah tahan gempa (RTG) yang tidak selesai sejak 2018. Paslon nomor urut 3 ini juga menyebutkan jika situasi Lombok Utara tengah mencekam.

Junaidi Sentil Danny Tak Selesaikan RTG

Junaidi dalam debat itu menyentil mantan wakil bupati sekaligus calon bupati lawannya, Danny Karter Febrianto, yang tidak mampu menyelesaikan pembangunan 2.500 RTG. Sentilan itu disampaikan pada sesi debat perdana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Junaidi, persoalan 2.500 RTG yang gagal dibangun pada masa jabatan Djohan Sjamsu dan Danny Karter pada 2020-2024 merupakan masalah serius. Pasalnya, banyak masyarakat yang masih tinggal di atas puing bangunan rumahnya pascagempa 2018.

"Ketika ada persoalan di masyarakat wajib diselesaikan, ada 2.500 RTG ini bisa diselesaikan lewat program rumah tidak layak huni (RTLH)," ujar Junaidi kepada Danny. "Adinda Danny pernah lima tahun menjabat (wakil bupati), kenapa tidak diselesaikan," kritik Junaidi.

Parahnya lagi, Junaidi melanjutkan, ada aplikator yang harus membongkar RTG karena belum mendapatkan bayaran dari pemerintah, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara. "Kita jangan terlalu santai mengelola Lombok Utara ini," ujar Junaidi.

Calon wakil bupati Zaki Abdullah yang berpasangan dengan Danny Karter Febrianto berjanji akan menyelesaikan 2.500 RTG jika menang Pilbup Lombok Utara 2024. Salah satu strateginya, yaitu menyelesaikan 17 persen rumah tidak layak huni (RTLH), termasuk 2.500 RTG yang belum tuntas sejak gempa 2018. Caranya dengan memberikan dana bantuan Rp 35 juta kepada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan RTG dan RTLH.

"Kami akan selesaikan. Kami memiliki komitmen yang kuat. RTLH kami memiliki komitmen melalui program Rp 35 juta per rumah. Kami identifikasi, verifikasi, dan validasi datanya, jangan sampai terjadi seperti sebelumnya," urai Zaki.

Ke depan jika pemerintah Lombok Utara tidak mampu menyelesaikan RTG, maka pemerintah akan mencoba bekerja sama dengan swasta untuk menyelesaikan persoalan RTG tersebut. "Jika pemerintah tidak mampu kami ajak swasta akan kita selesaikan," tegas Zaki.

Setali tiga uang dengan Zaki, calon wakil bupati nomor urut 1, Kusmalahadi Syamsuri, sepakat dengan strategi penyelesaian RTG yang ditawarkan Zaki seusai dipersoalkan Junaidi.

"Jadi jangan sampai terulang kembali ada pendataan yang salah. Program RTLH ini memang bisa dilakukan oleh pemda dan juga pemerintah pusat. RTG 2.507 harus bisa diselesaikan," jawab anak dari Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu ini.

Muchsin Sebut Lombok Utara Mencekam

Muchsin dalam debat itu menyebutkan Lombok Utara dalam situasi mencekam. Hal itu disampaikan dalam sesi penyampaian visi misi debat.

"Lombok Utara 16 tahun mekar dari Lombok Barat. Silih berganti pemimpin kita, tetapi suasananya sangat mencekam," kata Muchsin menyindir dua paslon lain.

Menurut Muchsin, kondisi lain juga tampak di Lombok Utara. Pemerintahan yang silih berganti sejak mekar dari Lombok Barat pada 2008 masih dalam suasana politik balas dendam dan balas damai.

"Oleh karena inilah melahirkan problematika di tengah masyarakat Lombok Utara," tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Suasana pemerintahan yang mencekam dan balas dendam tadi, lanjut Muchsin, membuat indeks pembangunan manusia (IPM) di Lombok Utara terendah di NTB. "IPM kita terendah, angka kemiskinan kita tertinggi di Lombok Utara. Angka pengangguran kita juga makin tinggi," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Muchsin, pembangunan di Lombok Utara harus berkeadilan dengan prinsip pemerataan dan kerja sama di tengah masyarakat. "Kami menawarkan perubahan jargon kami arah baru. Mengubah cara sudut pandang permasalahan di Lombok Utara," tegas Muchsin.

Dalam membangun Lombok Utara, Muchsin mengeklaim akan membuat fondasi dalam partisipasi di tengah masyarakat. Selain itu, dia akan membuat program yang beraplikasi pada kepentingan kesejahteraan di tengah masyarakat.

"Kami akan membangun dusun mandiri. Kami menjamin keterlibatan masyarakat untuk membangun desanya. Ini yang disuarakan oleh masyarakat di tengah jalan di kampung-kampung di Lombok Utara," tegas Muchsin.

Dalam visi misi arah baru ini, kata Muchsin, dia akan memberikan bantuan dana ke setiap dusun sehingga angka kemiskinan di tingkat dusun bisa diselesaikan. "Majunya dusun bisa berdampak kemajuan desa, kemajuan desa bisa berdampak kepada kemajuan daerah," terang Muchsin.




(iws/hsa)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads