Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), menanggapi terkait pembahasan penduduk pendatang yang kian meningkat datang ke Bali, baik lokal maupun asing. De Gadjah menilai permasalahan tersebut seharusnya selesai lima tahun yang lalu.
"Terima kasih, ketika permasalahan ini diselesaikan lima tahun lalu dengan baik dan benar tidak ada perdebatan dalam hal ini," ujar Mulia alias De Gadjah saat debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali di Hotel Prime Plaza, Sanur, Denpasar, Rabu (30/10/2024).
Mulia-PAS menawarkan adanya regulasi dan penegakkan hukum yang harus dilakukan dengan baik. "Ketegakkan hukum yang harus dilakukan dengan tegak lurus, tidak ada tumpul ke atas tajam ke bawah," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua DPD Gerindra Bali itu memandang harus ada penguatan dengan stakeholder yang terkait. "Intinya adalah penegakkan hukum yang baik dan regulasi yang dijalankan dengan sebaik-baiknya, jadi saya rasa semua permasalahan itu bisa terselesaikan dan membaik," bebernya.
Debat perdana Pilgub Bali 2024 bertema Memformat Bali Menuju Pariwisata Berkelanjutan. Dengan subtema antara lain, hukum dan kamtibmas, isu lingkungan dan tata ruang, ketahanan budaya, infrastruktur dan moda transportasi, serta ekonomi pariwisata.
Pilgub Bali 2024 diikuti oleh dua pasangan calon. Paslon nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, yakni partai Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKN, PSI, dan PKS.
Sementara paslon nomor urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Buruh, Gelora, PBB, Hanura, PKB, Perindo, dan Ummat.
(nor/dpw)