Calon gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster berjanji bakal mengatasi persoalan macet di Denpasar. Koster akan membangun jalan baru untuk mengatasi macet yang sering terjadi di Jalan Imam Bonjol, Denpasar.
"Sekarang adalah di Kota Denpasar masalah macet. Ini serius Denpasar masalah macet ini. Ini di Imam Bonjol harus kami selesaikan. Ini sumber-sumber macet di Denpasar dan Badung. Ini jalan barunya," kata politikus PDI Perjuangan itu saat berkampanye di wantilan Sewaka Prema Desa Adat Renon, Denpasar, Bali, Minggu (27/10/2024).
Selain itu, untuk di kawasan macet lainnya seperti kawasan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Tohpati bakal dibangun underpass. Calon gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng, itu juga akan membangun central parkir di kawasan Sanur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuannya agar para sopir tak lagi parkir di area Pelabuhan Sanur karena menunggu penumpang yang sering menjadi biang kemacetan. Wisatawan nantinya akan menggunakan kendaraan antar-jemput atau shuttle untuk menuju ke pelabuhan.
"Infrastruktur memegang peranan penting untuk ekonomi dan tidak ada ekonomi maju tanpa infrastruktur. Jadi, nomor satu kalau mau ekonomi maju, infrastruktur dulu yang dibangun," ungkap Koster.
Selain kemacetan di Denpasar, cagub kelahiran 20 Oktober 1962 itu berjanji bakal meneruskan penataan kawasan Suci Pura Agung Besakih. "Parahyangan Besakih akan kami perbaiki semua karena sudah banyak yang rusak. Ada yang reot, jamuran, warnanya ada yang cokelat, abu-abu, biru dan macam-macam. Jadi, nggak bagus dan standar bahannya juga nggak bagus," ujar Koster.
Nantinya, Parahyangan bakal diperbaiki dan dikembalikan pada tatanan, kearifan, arsitektur lokalnya. Menurutnya, total ada 26 pelinggih parahyangan di Pura Besakih.
Koster juga bakal mengatasi kemacetan yang terjadi di kawasan Batur dan Besakih. Terlebih selama ini upacara puja wali di dua area tersebut selalu bersamaan waktunya.
"Maka di Batur juga akan dibangunkan gedung parkir seperti di Besakih. Dari parkir ke Pura Besakih shuttle kendaraan jadi, tidak lagi kendaraan masuk ke Batur. Ini kira-kira butuh anggaran Rp 130 miliar. Kalau tadi yang Parahyangan Rp 140 miliar, pasti bisa," jelasnya.
Selain itu, Koster berjanji untuk melanjutkan pembangunan shortcut Singaraja-Mengwi. Saat ini shortcut baru sampai di titik delapan dan nantinya titik sembilan serta sepuluh akan dilanjutkan pada 2025.
"Berikutnya pembangunan pelabuhan terintegrasi di Sangsit Buleleng dan Amed Karangasem. Ini jadi kawasan ekonomi baru," jelasnya.
Nantinya, pelabuhan penyeberangan, pelabuhan pariwisata, dan pelabuhan ikan itu bakal dikembangkan sebagai sentra perekonomian masyarakat berbasis kelautan.
(nor/hsa)