Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jembrana nomor urut 2, I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang-Ipat) angkat bicara soal kerentanan anak terpapar konten negatif dari internet. Mereka, menyoroti peran orang tua di rumah.
Kembang menuturkan, sesibuk apapun orang tua, harus menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan anaknya. Sebab, anak-anak adalah harapan keluarga.
"Pendampingan dengan psikolog juga penting. Yang tidak kalah penting adalah peran orang tua. Orang tua secara aktif mendampingi anak-anak. Sesibuk apapun kita, kita harus meluangkan waktu. Mereka adalah harapan keluarga," ujar Kembang pada debat terbuka Pilbup Jembrana di Denpasar, Sabtu (26/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara bagi anak yang telah menjadi korban, dikatakan perlu dilakukan pendampingan. Perlu kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Jembrana. Pendampingan ini tak hanya dilakukan kepada anak, tetapi juga kepada orang tua.
"Program untuk anak ini tidak bisa dilakukan sendiri. Ini tanggung jawab bersama. Awal, kami lakukan pendampingan terhadap korban dan yang akan menjadi korban. Pendampingan terhadap orang tua, anak-anak. Meningkatkan sinergitas antar OPD," tambah Ipat.
Sementara itu, Tamba bahkan memperhatikan kondisi anak sejak masih di dalam kandungan. Selain itu, petugas posyandu juga akan diberikan insentif.
Menurutnya, peran posyandu sangat penting untuk memantau perkembangan anak. "Bayi yang masih dalam kandungan pun akan kami perhatikan. Kami akan berikan insentif kepada posyandu, tenaga posyandu di desa. Teman-teman posyandu mendeteksi bayi yang baru lahir. Sehingga perkembangan anak-anak kita ketahui," pungkasnya.
Adapun debat terbuka ini digelar KPU Jembrana di Prama Sanur Beach Hotel, Denpasar. Debat kali ini mengusung tema 'Mewujudkan Jembrana yang Sejahtera dan Mandiri'.
Pilkada Jembrana 2024 diikuti oleh dua pasangan calon (paslon), yakni paslon nomor urut 1, I Nengah Tamba-I Made Suardana (Tamba-Dana) dan paslon nomor urut 2 I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang-Ipat).
(dpw/dpw)