Pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Jembrana nomor urut 2, I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang-Ipat) akan menerapkan pola damping dalam menyerap aspirasi masyarakat. Salah satunya, tidak ditemani protokol saat menyerap aspirasi.
"Setelah acara, saya minta protokol pulang duluan. Saya akan duduk dengan masyarakat dan mendengar keluhan. Sejatinya saya akan menyerap aspirasi masyarakat," ujar Kembang dalam debat perdana Pilbup Jembrana di Denpasar, Bali, Sabtu (26/10/2024).
Sementara itu, Ipat menuturkan bahwa aspirasi masyarakat sangat penting. Bahkan, dalam penyusunan APBD Jembrana sangat membutuhkan aspirasi dari bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipat juga akan menerapkan pola-pola digital dalam menyerap aspirasi masyarakat. Sehingga, input dan ouput program pemerintah akan tepat sasaran.
"Dengan pola digital, dengan pola damping akan kami lakukan. Kami yakin ketika kami bisa mendengarkan suara masyarakat, maka program itu akan tepat sasaran dan menjadi program yang benar-benar diinginkan masyarakat," ujar Ipat.
Menanggapi hal itu, calon bupati nomor urut 1 Nengah Tamba lebih menekankan pada musrembang. Sebab, hal tersebut menjadi momentum berkumpulnya rumusan aspirasi yang ada di setiap desa.
"Musrembang. Di situ adalah momentum apa maunya masyarakat. Karena di situ ada rumusan rapat yang ada di setiap desa. Sehingga kami tau apa yang menjadi skala prioritas," jelas Tamba.
Adapun debat terbuka ini digelar KPU Jembrana di Prama Sanur Beach Hotel, Denpasar. Debat kali ini mengusung tema 'Mewujudkan Jembrana yang Sejahtera dan Mandiri'.
Pilkada Jembrana 2024 diikuti oleh dua pasangan calon (paslon), yakni paslon nomor urut 1, I Nengah Tamba-I Made Suardana (Tamba-Dana) dan paslon nomor urut 2 I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana Krisna (Bang-Ipat).
(dpw/dpw)