Pasangan calon bupati dan wakil bupati Badung nomor urut 1, I Wayan Suyasa dan I Putu Alit Yandinata, berencana mengkaji ulang 'kebiasaan' mendeportasi turis nakal di Bali, khususnya di Badung. Suyasa menilai, perlu mengedepankan etika kepada wisatawan yang ada sebagai upaya mewujudkan citra pariwisata Bali yang baik.
"Deportasi-deportasi, kita perlu kaji bersama untuk bagaimana bisa kita kedepankan etika dalam memberikan perhatian kepada wisatawan yang ada," ujar Suyasa dalam debat perdana Pilbup Badung 2024 di The Trans Resort Bali, Jumat (25/10/2024).
Kendati demikian, Suyasa tak mengelak penegakan wisatawan asing yang berulah harus memerlukan ketegasan. Selain itu, perlu adanya kerja sama dengan instansi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus jaga bersama. Yang perlu dilakukan betul-betul ketegasan. Bekerja sama dengan instansi terkait. Imigrasi juga harus berperan," ucapnya. Suyasa juga menilai perlu adanya penggodokan terhadap peraturan daerah terkait pariwisata.
Pernyataan Suyasa ditanggapi cabup Badung nomor urut 2, I Wayan Adi Arnawa. Adi Arnawa menegaskan perlu mengambil tindakan hukum yang tegas dalam mengatasi wisatawan asing yang berulah di Bali.
"Pendapat saya, berbicara mengatasi wisatawan yang tidak terpuji adalah law enforcement. Harus berani mengambil langkah-langkah tindakan hukum," ucap Adi Arnawa.
Pasalnya, Adi Arnawa menginginkan pariwisata di Bali mengarah pada quality tourism. Meski jumlah turis sedikit, tetapi jumlah uang yang dikeluarkan berjumlah banyak.
"Jangan Bali dijual murah. Kita tidak butuh wisatawan yang mass tourism. Walaupun seminim mungkin, tetapi spend money tinggi. Karena berdampak dalam PAD," ungkap Adi Arnawa.
Sebagai informasi, Pilbup Badung diikuti dua pasangan calon. Paslon nomor urut satu, I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata), diusung Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai NasDem (Nasdem), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sedangkan paslon nomor urut dua, yakni I Wayan Adi Arnawa-I Bagus Alit Sucipta (Adi-Cipta). Duet ini diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
KPU Badung mengangkat tema debat "Menuju Pemerataan dan Keserasian Pembangunan, Pariwisata, Seni Adat dan Budaya, serta Lingkungan di Kabupaten Badung" dalam debat pertama ini. Debat akan berlangsung dalam beberapa segmen, yang tiap segmen akan berfokus pada subtema tertentu berdasarkan isu-isu yang relevan dengan kondisi Badung saat ini.
KPU Badung melibatkan lima akademisi sebagai panelis. Mereka berasal dari Universitas Udayana (Unud), Universitas Warmadewa (Unwar), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Ngurah Rai, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali.
(hsa/gsp)