Calon bupati (cabup) nomor urut dua, I Wayan Adi Arnawa, memamerkan program unggulannya saat masih menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Badung dalam bidang pertanian. Program yang sudah dijalankan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung adalah pembelian produk gabah petani.
Adi Arnawa menegaskan akan melanjutkan program pembelian produk gabah itu untuk menaikkan derajat pendapatan petani sekaligus cara untuk menekan alih fungsi lahan.
"Salah satu sebab alih fungsi lahan, yakni masyarakat petani merasa belum siap terkait pendapatan untuk kehidupan mereka," ucap Adi saat debat pertama Pilbup Badung 2024 di The Trans Resort Bali, Jumat (25/10/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengungkapkan keberadaan perusahaan daerah (perusda) pasar dan pangan Badung harus dioptimalkan. Karena itu ia ingin produk petani lokal harus dibeli pemerintah dan dijual perusahaan daerah. Dengan begitu, ada jaminan hasil produksi petani Badung dapat terserap.
"Bila itu dirasakan, petani tidak akan mau mengalihkan lahannya dan tetap akan mempertahankan lahannya. Sebab, ada jaminan dari pemerintah yang akan membeli produk mereka," tegas cabup asal Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, itu.
Adi Arnawa berjanji jika terpilih sebagai bupati Badung akan mendorong pemberdayaan untuk menaikkan kompetensi petani. Hal itu dilakukan sekaligus memberi bantuan subsidi pupuk dan benih agar petani Badung tetap produktif.
"Petani ini penting untuk menjaga keberlangsungan lingkungan kita. Pariwisata berbasis budaya, kita juga harus menjaga aspek lingkungan," jelas Adi Arnawa.
Sebagai informasi, Pilbup Badung diikuti dua pasangan calon. Paslon nomor urut satu, I Wayan Suyasa-I Putu Alit Yandinata (Suyadinata), diusung Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai NasDem (Nasdem), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Sedangkan paslon nomor urut dua, yakni I Wayan Adi Arnawa-I Bagus Alit Sucipta (Adi-Cipta). Duet ini diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
KPU Badung mengangkat tema debat "Menuju Pemerataan dan Keserasian Pembangunan, Pariwisata, Seni Adat dan Budaya, serta Lingkungan di Kabupaten Badung" dalam debat pertama ini. Debat akan berlangsung dalam beberapa segmen, yang tiap segmen akan berfokus pada subtema tertentu berdasarkan isu-isu yang relevan dengan kondisi Badung saat ini.
KPU Badung melibatkan lima akademisi sebagai panelis. Mereka berasal dari Universitas Udayana (Unud), Universitas Warmadewa (Unwar), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Ngurah Rai, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali.
(hsa/gsp)