Tiga pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Lombok Tengah menghadiri acara perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-79 Kabupaten Lombok Tengah. Ketiga kontestan Pemilihan Bupati (Pilbup) Lombok Tengah 2024 itu pun menyoroti beragam persoalan terkini di daerah tersebut.
Calon bupati (cabup) nomor urut 1 Ruslan Turmudzi menyoroti angka kemiskinan ekstrem di Lombok Tengah. Ia menilai belum ada upaya konkret yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah itu.
"Tingkat kemiskinan kita itu saat ini 13,45 persen dari jumlah penduduk. Itu dari angka BPS (Badan Pusat Statistik)," kata Ruslan di sela-sela menghadiri hari jadi Kabupaten Lombok Tengah di kantor bupati setempat, Selasa (15/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cabup yang berpasangan dengan mantan Wakil Bupati Lombok Tengah Lalu Normal Suzana itu menyebut pemerintah perlu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Menurutnya, kemiskinan di Lombok Tengah disebabkan karena minimnya serapan tenaga kerja.
"Pasangan Ruslan-Normal memberikan solusi untuk membuka lapangan pekerjaan dengan cara membuka akses investasi seluas-luasnya sehingga lapangan pekerjaan terbuka lebar," ujarnya.
Sementara itu, cabup nomor urut 2 Lalu Pathul Bahri mengeklaim tiga tahun kepemimpinannya bersama Muhamad Nursiah telah banyak menorehkan hasil positif. Ia menyinggung pembangunan infrastruktur jalan yang masih menjadi skala prioritas masyarakat Lombok Tengah.
"Saya melihat jalan masih menjadi skala prioritas. Melihat hasil musyawarah pembangunan baik di desa, kecamatan, sampai kabupaten rata-rata itu yang banyak diusulkan," kata Pathul.
Pathul berjanji akan meningkatkan kualitas kesehatan di daerah itu jika kembali menang dalam Pilbup Lombok Tengah 2024. Termasuk dalam hal pelayanan maupun infrastruktur kesehatan.
"Sekarang masyarakat Lombok Tengah sudah bisa berobat cukup dengan membawa KTP saja. Jadi itu perlu ada peningkatan lagi," imbuh politikus Partai Gerindra itu.
Selain itu, Pathul juga menyinggung angka stunting di Lombok Tengah yang sudah berada di bawah rata-rata provinsi dengan angka 10,14 persen. Ia pun bangga lantaran angka stunting tersebut juga berada di bawah angka rata-rata nasional.
Di sisi lain, cabup nomor urut 3 Achmad Puaddi menyoroti banyaknya warga yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Ia menyebut keluhan itu didengar saat berjumpa masyarakat selama masa kampanye.
"Sekarang ini banyak dikeluhkan soal air bersih. Sehingga kalau Allah meridai saya, saya akan berupaya untuk mempermudah itu," kata Achmad Puaddi.
Cabup yang berpasangan dengan Legewarman ini berjanji akan mempermudah akses air bagi masyarakat Lombok Tengah. Salah satunya dengan cara memperluas cakupan perusahaan daerah air minum (PDAM) dan membuat sumur bor.
(iws/iws)