Politikus PDI Perjuangan I Ketut Kariyasa Adnyana menyebut banyak pihak yang mencoba menjatuhkan figur calon gubernur Bali nomor urut 2 Wayan Koster dengan menyebarkan berita bohong atau hoax. Hal itu disampaikan Kariyasa saat menghadiri kampanye di pasangan calon bupati dan wakil bupati Buleleng Nyoman Sutjidra-Gede Supriatna, di Desa Kalibukbuk, Buleleng, Bali Sabtu (12/10/2024).
"Ini karena persaingan (politik) jujur saja, itu kemarin dijelek-jelekan saja Pak Koster," kata pria yang menjabat sebagai anggota DPR RI tersebut di hadapan warga yang hadir.
Baca juga: Kariyasa Sindir Jargon Satu Jalur Mulia-PAS |
Padahal, Kariyasa menilai, Koster telah berhasil membangun Bali. Banyak proyek yang telah dilaksanakan untuk pembangunan Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merinci mulai dari pembangunan jalan pintas (shortcut) Singaraja-Mengwitani, Pusat Kebudayaan Bali (PKB), penyeberangan menuju Nusa Penida, penataan kawasan Pura Besakih, hingga Turyapada Tower yang dinilai akan mampu mengatasi masalah blank spot di Buleleng.
"Banyak sekali dikerjakan oleh beliau, tapi itu ditutupi oleh hoax hoax untuk menjatuhkan Pak Koster. Saya tahu persis karena saya pernah ikut di dalamnya tiga gubernur Bali zaman Dewa Brata, kemudian Pak Mangku Pastika dan Pak Wayan Koster," jelasnya.
Sebelumnya, Kariyasa menyindir jargon 'satu jalur' dengan Pemerintah Pusat yang kerap dilontarkan pasangan calon nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) di Pilgub Bali 2024. Hal itu merujuk pada benang merah Prabowo Subianto dengan Mulia alias De Gadjah yang sama-sama petinggi Gerindra.
Menurutnya tidak ada istilah satu jalur agar pembangunan di daerah menjadi lancar. Sebab, presiden bertugas untuk negara, bukan untuk partai.
"Presiden Indonesia itu adalah presiden Indonesia bukan presidennya Gerindra, begitupun juga Jokowi bukan presidennya PDIP, itu adalah presiden Indonesia," kata Kariyasa.
(nor/nor)