Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud), I Wayan Tresna Suwardiana, mempertanyakan komitmen pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), untuk membangkitkan bahasa Bali.
Tresna mengatakan anak muda saat ini jarang menggunakan bahasa daerah halus dalam berbicara. Ia memandang perlu adanya pengimplementasian yang lebih baik lagi berdasarkan Pergub Nomor 80 Tahun 2018 tentang Penggunaan Bahasa Daerah.
"Yang perlu ditekankan bagaimana implementasi dari paslon, faktanya di lapangan masih banyak yang miss ataupun pengawasannya belum terlaksana secara maksimal meskipun ada pergub," ujar Trisna saat menjadi panelis di Uji Publik Pilkada 2024 di Universitas Udayana Jimbaran, Badung, Kamis (10/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tresna, hal itu termasuk penggunaan bahasa daerah yang bersifat wajib mulai dari tingkat sekolah dasar.
Cawabup Putu Agus Suradnyana (PAS) merespons hal tersebut. Dia mengatakan perlu adanya kegiatan-kegiatan bersifat adat istiadat dan budaya Bali di setiap banjar.
"Sehingga bisa membangun komunikasi tentu dengan perspektif kesenian yang bisa ditampilkan di kesenian di banjar-banjar," jelas mantan Bupati Buleleng dua periode itu.
De Gadjah juga menambahkan pihaknya memandang perlu adanya dukungan dari semua pihak termasuk mahasiswa di Unud untuk mewujudkan dan menjalankan aturan-aturan yang belum berjalan dengan maksimal.
"Tentu kami berdua tidak mampu membangun Bali itu sendiri, tentu perlu support dari masyarakat, mahasiswa, guru besar dan semuanya," tandas De Gadjah.
(hsa/hsa)