Pasangan calon nomor urut 2 di Pemilihan Bupati (Pilbup) Lombok Barat Nurhidayah-Imam Kafali (DAFA) menggelar dialog bersama anak muda di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Rabu (2/10/2024). Dialog tersebut digelar dengan tema Rabu Cinta Biru.
Dialog Rabu Cinta Biru itu memang digelar dikhususkan sebagai media menyerap aspirasi khususnya dari kalangan anak muda. Hadir dalam kesempatan tersebut calon bupati Lombok Barat Nurhidayah.Ketua DPRD Lombok Barat 2019-2024 itu mendengarkan sejumlah persoalan, mulai dari pariwisata, pendidikan, hingga pembangunan.
"Kami dahulu di sektor pariwisata sebelum gempa dan Corona itu sehari bisa mendapat Rp 500 ribu. Tapi sekarang kami susah sekali," kata pelaku pariwisata, Taufik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, potensi sektor pariwisata di Lombok Barat begitu besar. Ia pun berharap, Nurhidayah menaruh perhatian besar pada soal pariwisata.
"Kami ingin kembali seperti dahulu, mendapatkan manfaat yang besar dari pariwisata," ucapnya.
Mengenai pendidikan, keluhan yang disampaikan masih banyaknya anak putus sekolah di Lombok Barat karena kekurangan biaya. Mereka berharap ini mendapat perhatian serius dari paslon Jalan Baru.
Mendapat beragam curhatan, Nurhidayah merasa senang. Ini membuktikan anak muda di Lombok Barat bukan sekadar penggembira atau sekadar dijadikan pelengkap di pilkada. "Untuk pertanyaan soal pariwisata tadi saya senang, karena ini masuk program saya, " katanya.
Politikus dari Kecamatan Gunungsari ini menjelaskan pariwisata menjadi perhatian utama dalam program Jalan Baru. Ia bersama Imam Kafali secara khusus akan memberikan dukungan di sektor pariwisata.
"Saya juga satu-satunya calon yang sudah punya buku yang mendukung pariwisata, berjudul Jalan Baru Pariwisata. Itu bukti komitmen nyata saya," sambungnya.
Dalam dokumen visi-misinya, Nurhidayah dan Imam Kafali bertekad memunculkan seluruh potensi pariwisata di Kabupaten Lombok Barat untuk dikenal luas. Merevitalisasi destinasi wisata yang masih belum mendapatkan perhatian dan meningkatkan kualitas tempat wisata sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Serta menghadirkan promosi virtual bagi seluruh destinasi yang ada di Kabupaten Lombok Barat.
Nurhidaya menyoroti khusus geliat pariwisata di Senggigi. Dari hasil penelusuran yang dilakukannya, justru kenapa kawasan Pantai Senggigi banyak dilupakan oleh banyak wisatawan. Hal ini, lantaran Pantai Senggigi dirasa kurang terang alias gelap di malam hari dan kotor.
"Jadi, sisi gelap ini yang membuat saya tergugah karena potensi pariwisata Lobar ini sangat tinggi dengan memiliki paket pariwisata yang lengkap," turut Nurhidayah.
Ia mengatakan, dari 119 desa di Lombok Barat, umumnya potensi pariwisata itu tersebar dari mulai kawasan Pantai Mangsit di Desa Senggigi, Kecamatan Batulayar, hingga Pantai Nambung di Sekotong. Seratusan desa di Lobar itu memiliki keunikan distinasi wisata yang menarik.
"Selama ini, perhatian destinasi wisata oleh Pemda di Lobar, tidak maksimal dan kurang perhatian saja. Maka saya mencoba menggagas untuk mengenalkan wisata Lobar untuk mengulangi sejarah kebangkitan pariwisata Lobar," jelas dia.
Nurhidayah senang dengan agenda Rabu Cinta Biru yang digagas anak muda. Di matanya, ini sejarah pesta demokrasi di Lombok Barat karena andil anak muda begitu nyata.
(dpw/dpw)