Sebanyak 11 komunitas menyampaikan kritik sosial menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 lewat seni mural di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali. Mereka menyuarakan harapan kepada para calon pemimpin Bali agar tidak mengobral janji dan tetap menjaga kelestarian alam Bali.
"Masyarakat Bali tidak menginginkan pemimpin yang banyak janji. Janji yang tidak ditepati kurang baik," kata Dita Rani, salah satu pelukis mural dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar di kantor KPU Bali, Sabtu (14/9/2024).
Rani bersama dua rekan komunitasnya melukis sesosok pria dengan mulut tersumpal. Mereka membubuhi mural itu dengan gambar plang lingkaran merah dengan tulisan 'tidak diinginkan'. Terdapat pula beberapa gambar bibir di sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rani, mural tersebut adalah simbol politikus atau pasangan calon (paslon) peserta pemilu yang sudah terlalu banyak janji. Dia menyentil para kandidat dalam Pilkada Bali yang mengobral janji membangun jalan demi meraih dukungan warga.
"Biasanya mereka baru memperbaiki jalan menjelang pemilu," kata Dita.
![]() |
Pande Putu Dedy Wijaya juga menyuarakan harapan melalui karya muralnya. Pria yang juga mahasiswa ISI Denpasar itu melukis dua pilihan krusial untuk pemimpin Bali, yakni menjaga atau menjual Bali. "Kami angkat tema isu politik dan pariwisata," kata Dedy.
Dedy mengakui industri pariwisata merupakan sektor unggulan Bali. Ia berharap pemimpin Bali berkomitmen menjaga kelestarian alam.
"Bagaimana pemimpin nanti mampu menjaga alam Bali. Juga, kaitannya dengan perekonomiannya," imbuh Dedy.
Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyebut keterlibatan para seniman mural tersebut efektif untuk mensosialisasikan Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, seni mural menjadi ajang penyampaian aspirasi tanpa harus berbicara panjang lebar.
Lidartawan berharap para seniman juga dapat dapat menyuarakan isi hatinya terhadap masa depan Bali. Karya mural terbaik akan dipajang saat pengundian nomor urut pasangan calon Pilgub Bali pada 23 September mendatang.
"Mereka (paslon Pilgub Bali 2024) akan tahu apa yang diinginkan para seniman terhadap Bali masa depan," kata Lidartawan.
(iws/iws)