Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan hanya dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar untuk berlaga di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. Dua pasangan itu yakni Wayan Koster-Giri Prasta dan Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana (PAS).
Dua pasangan itu kompak mendaftar pada hari terakhir, Kamis (29/8/2024). Koster-Giri mendaftar pagi, kemudian De Gadjah-PAS pada siang.
Koster-Giri diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Buruh, Gelora, PBB, Hanura, PKB, Perindo, dan Partai Ummat. Sementara De Gadjah-PAS diusung oleh Gerindra, PAN, Demokrat, Golkar, PKS, PKN, NasDem, dan PSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga pukul 23.59 Wita, KPU Bali resmi menerima dua bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali 2024," kata Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan melalui keterangan tertulisnya yang diterima detikBali, Jumat (30/8/2024).
Seusai pendaftaran, dua pasangan ini langsung 'berkampanye'. Mereka membocorkan hal-hal apa saja yang bakal dilakukan setelah terpilih menjadi pemimpin Provinsi Bali.
Koster Lanjutkan Infrastruktur
Bakal calon gubernur Bali, Wayan Koster, mengungkapkan infrastruktur di Pulau Dewata jauh tertinggal dibandingkan daerah lainnya. Padahal, Bali menjadi destinasi wisata nasional hingga internasional.
"Saya perlu sampaikan ke masyarakat keseluruhan, sebenarnya Bali sangat tertinggal dalam infrastruktur, apalagi dalam posisi sebagai destinasi wisata utama dunia," ujar Gubernur Bali 2018-2023 itu saat konferensi pers di KPU Bali.
Koster berjanji akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang masih belum optimal, terutama di Bali utara, barat dan timur, jika terpilih kembali memimpin Pulau Dewata. "Tentu ini tidak bisa hanya dibangun dengan wacana, tapi harus dengan konkret menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang ada di Bali timur, utara, dan Bali barat," ungkap Ketua DPD PDIP Bali itu.
Koster juga berjanji untuk menata sektor pariwisata Bali secara fundamental dan komprehensif. Selain itu, membangun pusat pertumbuhan perekonomian di Pulau Dewata untuk menyeimbangkan pembangunan antar wilayah di Bali.
"Sehingga masyarakat Bali bisa menikmati hasil pembangunan yang lebih berkeadilan," ucap Koster.
Di sisi lain, Koster mengeklaim pembangunan infrastruktur saat ia memerintah sudah cukup baik. "Periode pertama memang sudah dilakukan pembangunan infrastruktur baik infrastruktur darat maupun laut dan juga udara," tutur pria asal Buleleng tersebut.
De Gadjah Pastikan Bandara Bali Utara Terwujud
Bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana (PAS), memastikan proyek Bandara Bali Utara di Buleleng akan terwujud. De Gadjah menyadari proyek tersebut selalu dijadikan bahan kampanye setiap pemilihan presiden maupun kepala daerah.
"Memang dulu dipakai jargon politik, dulu dipakai jalur politik, tapi sekarang De Gadjah dan PAS datang untuk merealisasikannya," ujarnya saat konferensi pers setelah mendaftar Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali, di KPU Bali, Kamis (29/8/2024).
De Gadjah menyadari pembangunan Bandara Bali Utara butuh waktu. Selain itu, kehadiran bandara itu juga perlu didukung oleh infrastruktur lain seperti jalan yang memadai.
![]() |
"Jadi memang banyak proses, tidak ujug-ujug harus bangun bandara, tidak. Memang semua butuh proses dan harus ada akses ke sana," ungkap ketua DPD Gerindra Bali tersebut. Namun, pembangunan bandara itu menguat ketika banyaknya moda transportasi yang akan dibangun seperti MRT yang diproyeksikan sampai ke Ubud, Gianyar.
Agus Suradnyana berpendapat sebagian besar masyarakat Buleleng setuju dengan pembangunan Bandara Bali Utara. Apalagi Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah sangat ramai.
"Persoalan ketimpangan kesejahteraan di Bali sebenarnya persoalannya aksesibilitas," tutur eks kader PDI Perjuangan tersebut.
Menurut Agus, imbas positif dari pembangunan Bandara Bali Utara tidak hanya dirasakan oleh warga Buleleng, tetapi juga penduduk Karangasem. "Penting untuk kemajuan dan pemerataan kesejahteraan seluruh Bali," imbuhnya.
(dpw/dpw)