Bakal wakil calon gubernur Bali dari PDI Perjuangan (PDIP), I Nyoman Giri Prasta, menginstruksikan kepada seluruh pendukungnya untuk mencopot baliho-baliho bertulisan 'Giri Untuk Bali' yang bertebaran di beberapa wilayah Bali. Hal tersebut upaya untuk mendukung konsep green election atau pemilu hijau.
"Berkaitan dengan baliho yang sudah ada, kami meminta kepada para pendukung Nyoman Giri Prasta untuk melaksanakan pembersihan (baliho)," ujar Giri saat konferensi pers seusai mendaftar ke KPU Bali bersama Cagub Bali, Wayan Koster, Kamis (29/8/2024).
Giri patuh terhadap regulasi yang mengatur terkait penertiban spanduk dan baliho demi keindahan di ruas jalan Bali. "Kami hormat tunduk sebagai warga negara yang baik," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, bakal calon gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan sangat setuju dengan konsep pemilu hijau itu. Ia mengeklaim konsep green election sudah masuk di Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali pada periode pertamanya sebagai Gubernur Bali 2018-2023.
"Bagaimana membangun Bali ini agar berkualitas ramah lingkungan dan berkelanjutan. Jadi sangat sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali," imbuhnya.
Seperti diketahui, baliho 'Giri Untuk Bali' sangat banyak bertebaran di beberapa wilayah di Bali. Hampir seluruh kabupaten/kota memasang di setiap ruas jalan. Baliho itu mulai masif jauh sebelum pendaftaran cakada untuk Pilkada 2024. Bahkan, sebelum PDIP mengeluarkan surat rekomendasi untuk cakada di Bali.
Sebab, sebelumnya Giri juga berpeluang besar menjadi calon gubernur Bali bersaing dengan Wayan Koster. Namun, rekomendasi dari PDIP mengawinkan dua tokoh tersebut untuk berpasangan sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
(hsa/hsa)