.webp)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mengusung pasangan Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024. Ansy Lema-Jane Suryanto menerima rekomendasi di Jakarta.
"Dari Provinsi Nusa Tenggara Timur kader muda angkatan 98 Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto." kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat pengumuman bakal calon kepala daerah/wakil kepala daerah seperti disiarkan dalam Youtube PDIP, Senin (26/8/2024).
Ansy Lema dan Jane Suryanto langsung berdiri ketika namanya dibacakan oleh Hasto. Ansy Lema juga meneriakkan kata 'merdeka' sembari mengepalkan tangan kanan dan kirinya secara bergantian. Semetara Jane hanya berdiri sembari tersenyum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini proses regenerasi kepemimpinan angkatan 98 bukan hanya Adian Napitupulu, tetapi Yohanes Lema ini sebagai calon gubernur yang pertama dari generasi 98. Luar biasa," sambung Hasto.
Hasto mengatakan PDIP kali ini mengumumkan sebanyak enam bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Selain Ansy Lema-Jane Suryanto, partai berlogo banteng itu juga mengumumkan pemberian rekomendasi untuk Pilgub Banten, Jawa Tengah, Gorontalo, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara.
Selain memberikan rekomendasi untuk enam bakal calon gubernur, PDIP juga mengumumkan bakal calon kepada daerah tingkat kabupaten dan kota. Hasto mengungkapkan ada sebanyak 38 kabupaten dan 16 kota yang diberikan rekomendasi dalam pengumuman kali ini.
Sebanyak enam bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang namanya dibacakan Hasto, termasuk Ansy Lema-Jane Suryanto, kemudian menerima surat rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Penyerahan rekomendasi didampingi anaknya sekaligus Ketua Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif dan Digital PDIP, Prananda Prabowo.
Ansy Lema saat menerima rekomendasi itu tampak memakai baju merah berlogo PDIP. Sementara Jane Suryanto juga memakai jas bernuansa merah, tetapi tanpa lambang PDIP. Sebagaimana diketahui, Jane Suryanto kini masih tanpa partai setelah keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ansy Lema-Jane Suryanto beberapa kali sempat mengangguk saat menerima surat rekomendasi dari Megawati. Megawati kemudian menyerahkan dokumen dengan map merah kepada Ansy Lema. Ansy Lema dan Jane Suryanto lalu bersalaman dengan Megawati.
(iws/gsp)
