Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyatakan dukungannya terhadap triple agenda Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal, yakni pengentasan kemiskinan, penguatan ketahanan pangan, dan pengembangan pariwisata berkualitas.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) KSB, Abdul Muis, mengatakan pembangunan infrastruktur jalan yang dilakukan Pemerintah Provinsi NTB, salah satunya ruas Simpang Tano-Seteluk sepanjang 3,8 kilometer, menjadi penunjang penting bagi ketahanan pangan sekaligus akses pariwisata.
Selain infrastruktur jalan, upaya penguatan ketahanan pangan juga diarahkan pada optimalisasi Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk. Abdul berharap anggaran pengembangan saluran irigasi kedua bendungan tersebut dapat dialokasikan pada 2026.
"Kedua bendungan ini belum dapat kita fungsikan dengan baik. Karena saluran irigasi Bendungan Bintang Bano belum maksimal," kata Abdul ditemui di kantornya, Senin siang (22/12/2025).
Abdul menyebut total luas kawasan irigasi premium di KSB tahun 2024 mencapai 15.361 hektare. Jika saluran irigasi di dua bendungan itu bisa ditingkatkan akan menambah luas area tanam premium sekitar 3.431,98 hektare.
"Potensi kami bisa bertambah 18.793 hektare. Tahun 2025 ini kita bisa panen 76 ribu ton. Maka kalau saluran irigasi ditambah, potensinya 2026 akan mencapai 93 ribu ton kebutuhan pangan kita," kata Abdul.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum KSB, Sahril, mengatakan rehabilitasi irigasi di dua bendungan Bintang Bano dan Tiu Suntuk pada 2025 dianggarkan sebesar Rp 15 miliar. Perbaikan ini masih jauh dari target. Pada bidang Bina Marga, kemantapan jalan di KSB mencapai 76 persen.
"Kami akan terus tingkatkan sebagai pemancing investasi pariwisata di SKB, ada di wilayah Sekongkang, Kertasari, dan Poto Tano sudah hotmik semua. Ada juga akses baru ke pantai Maluk sudah bagus," katanya.
Sahril mengatakan, rencana pelebaran jalan nasional dari kawasan Maluk menuju ke PT AMMAN Mineral sudah masuk ke dalam RPJMN. Menurut dia perluasan dan pelebaran jalan ke kawasan maluk ini juga untuk mendukung kawasan industri pertambangan dan pariwisata.
"Alhamdulillah kami sudah mendapatkan perbaikan jalan provinsi, Simpang Tano ke Seteluk itu 3,8 km ini sudah beberapa tahun tidak diperbaiki sekarang sudah mulus. Alhamdulilah sudah disetujui gubernur baru (Lalu Iqbal) dalam beberapa hari jalan ini tuntas dikerjakan," ujarnya.
Ke depan, Sahli berujar, pemerintah KSB bisa membahas bersama untuk penataan kawasan di Sumbawa Barat. Salah satu harapan masyarakat, aliran air dari Bendungan Tiu Suntuk seluas 2.700 hektare ini bisa dialirkan ke kawasan pertanian di Jereweh.
"Nanti mudahan bisa kami presentasi ke BWS NTB dan pusat untuk pengembangan Tiu Suntuk. Mudahan terealisasi lebih dekat," katanya.
Perwakilan Bagian Pemasaran Dinas Pariwisata Sumbawa Barat Izi mengatakan sangat mendukung program prioritas Pemprov NTB kaitan dalam menciptakan wisata berkualitas. Tahun ini, kata Izi, pemerintah KSB akan merampungkan draf naskah akademik pembangunan pariwisata daerah untuk menumbuhkan pariwisata berkualitas.
"Kami punya pantai, alam, nyaris 80 persen kawasan di KSB ini destinasi wisata, pantai air terjun dan sebagainya," katanya.
Belakangan, Izi berujar, KSB marak dikunjungi oleh Wisatawan Nusantara. Dari semua pengunjung, sekitar 60 persen melakukan surfing di pantai di KSB.
"Kami akan membangun konsep pariwisata kerakyatan. KSB Re Raudita yang artinya kembali ke masyarakat,," tandas Izi.
Simak Video "Video Iqbal Seusai Resmi Jadi Gubernur NTB: Saatnya untuk Kerja!"
(nor/nor)