Warga Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluhkan jam operasional pengangkutan sampah. Pengangkutan sampah pada pagi hari dinilai mengganggu aktivitas masyarakat.
Jumlah truk sampah yang melintas di jalan raya hingga area rumah warga terbilang cukup banyak. Kondisi itu membuat seluruh wilayah dipenuhi aroma tidak sedap.
"Ini setiap hari lho. Kalau mau berangkat sekolah, pasti ketemu sama truk-truk sampah. Kami sudah wangi-wangi dari rumah, tetapi sebelum sampai sekolah, sudah nggak wangi," kata Amelia, salah satu siswa SMA di Mataram saat diwawancarai detikBali, Jumat (12/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih mending truk sampahnya cuma melintas saja, kalau lagi macet, alamat banget deh, harus tahan napas," keluh Amelia.
Senada, Komala, salah satu warga Mataram lain juga mengeluhkan truk-truk pengangkut sampah yang melintas di area jalan.
"Bau lho kalau truknya lewat. Beberapa meter di belakangnya juga ada lagi, jadi beruntun gitu truknya. Kalau bisa sih mending malam saja proses angkutnya, jadi nggak mengganggu aktivitas warga saat pagi hari," pinta Komala.
Respons Pemkot Mataram
Sekretaris Daerah (Sekda) Mataram, Lalu Alwan Basri, menanggapi keluhan warga. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan mempertimbangkan perubahan operasional pengangkutan sampah.
"Kami pertimbangkan, mungkin nanti (pindah) ke jam malam," kata Alwan saat dikonfirmasi.
"(Untuk) sekarang kami masih mencari lokasi dahulu. Lokasi yang sementaralah untuk ke depannya," sambung Alwan.
(hsa/hsa)










































