Sejumlah warga di Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan protes karena adanya dugaan pemotongan bantuan langsung tunai sementara (BLTS). Besaran potongan mencapai Rp 110 ribu.
Kasam (42), salah seorang penerima BLTS, menyebut pemotongan dilakukan ketika warga keluar dari aula kantor desa dan diminta menyerahkan uang Rp 110 ribu. Ia menduga uang itu dijadikan syarat untuk menjadi anggota Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
"Ini semacam dipaksa lah begitu, masyarakat tidak mau tapi diadang. Masyarakat yang mau pulang langsung diadang dan harus ikut dipotong Rp 110 ribu dari jumlah yang diterima Rp 900 ribu," jelas Kasam, Selasa (2/12/2025).
Menurut Kasam, tidak ada pemberitahuan dan sosialisasi dari pemerintah desa (pemdes) maupun pengurus Kopdes Merah Putih terkait tujuan dari pemotongan bantuan yang digelontorkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut.
"Ini kan banyak warga yang awam tidak tahu apa-apa, tidak tau nama programnya apa, soalnya kan tidak pernah ada sosialisasi dari awal," pungkas Kasam.
Sementara itu, Ketua Kopdes Sukadana, Ilyas, menepis tudingan warga mengenai pemotongan BLTS. Menurut dia, uang senilai Rp 110 ribu itu merupakan sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib anggota koperasi.
"Itu tidak benar dan hoaks. Potongan tersebut sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib anggota koperasi," ujar Ilyas.
Dia juga mengeklaim tidak ada tindakan yang memaksa pemotongan BLTS untuk iuran simpanan pokok koperasi, baik dari pengurus kopdes maupun pemdes. Ilyas membeberkan dari penerima BLTS yang berjumlah 560 orang di Desa Sukadana, hanya 207 orang yang mendaftar dan menyetorkan uang tersebut.
"Jumlah seluruhnya ada 560 orang penerima, kami cuma bisa rekrut 207 orang, yang lain banyak yang nggak mau," beber Ilyas.
Pemdes Sukadana, Ilyas berujar, sudah melakukan sosialisasi kepada warga. Namun, baru kepada warga dua dusun dari 11 dusun di Desa Sukadana. Walhasil, masih banyak yang belum tahu.
"Sudah kami sosialisasi, tapi saking luasnya wilayah Desa Sukadana ini ada 11 dusun, target saya akan melakukan 36 kali sosialisasi. Nah yang sudah baru cuma lima tempat di dua dusun, sehingga masih banyak yang belum," tandas Ilyas.
Simak Video "Video: Penyebab 3 Juta Keluarga Belum Terima Bansos"
(hsa/hsa)