Fakhruddin, Kepala Desa (Kades) Jenggala, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat digerebek tiga orang saat berduaan dengan wanita di kamar hotel Mataram, Rabu (19/11/25). Fakhruddin mengakui penggerebekan yang dialaminya dan mengeklaim bertemu perempuan di kamar hotel untuk membahas sesuatu.
"Jadi saya hanya ketemu dengan satu perempuan untuk membahas sesuatu dan lain hal. Kami di dalam kamar masih menggunakan pakaian utuh dan sepatu, tidak melakukan apa-apa. Kejadian tersebut sangat singkat," terang Fakhruddin melalui pesan WhatsApp, Rabu (26/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakhruddin menjelaskan alasan pertemuan di dalam hotel. Pertemuan itu semata-mata untuk menjaga privasi masing-masing karena telah memiliki pasangan. "Tidak ada unsur lain," katanya.
Meski begitu, dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada warga Desa Jenggala atas peristiwa tersebut. Fakhruddin mengajak warganya untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban."Jangan kita mudah terprovokasi dengan isu-isu yang beredar," pintanya.
Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, akan mengevaluasi Fakhruddin seusai melakukan pertemuan dengan wanita di kamar hotel Mataram. Najmul sudah memerintahkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Lombok Utara untuk mengevaluasi yang bersangkutan, termasuk seluruh kepala desa lain.
"Termasuk diri saya juga. Kami sudah disumpah untuk menjaga diri untuk menghindari perbuatan tercela," kata Najmul ditemui di kantor Gubernur NTB.
Politikus Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu mengungkapkan seluruh pejabat publik di Lombok Utara juga harus pandai-pandai menguatkan diri dari perbuatan negatif agar tidak menjadi penilaian miring oleh masyarakat.
"Ini benar-benar jadi pembelajaran bagi semua pejabat di Lombok Utara, termasuk saya sebagai bupati juga," jelas Najmul.
(iws/iws)











































