PT Bank NTB Syariah menggelar penebaran bibit ikan dan penanaman pohon di kawasan Bendungan Penyaring, Kabupaten Sumbawa. Kegiatan ini dihadiri Direktur Utama Bank NTB Syariah, Nazaruddin, dan Sekda Sumbawa, Budi Prasetiyo.
Nazaruddin menyampaikan kegiatan tersebut tidak sekadar seremoni, tetapi menjadi implementasi strategis program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan untuk memulihkan dan menjaga kualitas ekosistem perairan dan daratan.
Ia menuturkan seluruh aktivitas perusahaan kini berlandaskan value proposition baru, 'Berkah Bermakna'. Konsep ini menjadi pedoman Bank NTB Syariah dalam menjalankan bisnis maupun kegiatan sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Value proposition baru Bank NTB Syariah adalah 'Berkah Bermakna'. Jadi, segala aktivitas, baik itu bisnis maupun di luar bisnis (CSR), semua harus me-refers ke value tersebut. Harus ada berkahnya dan harus ada maknanya," ujar Direktur Utama dalam keterangannya, Kamis (20/11/2025).
Nazaruddin mengatakan kegiatan CSR tersebut membuktikan bahwa program sosial dapat memberi nilai berkah dan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
"Namun lebih jauh dari itu, bisnis kami pun seperti keberpihakan terhadap UMKM juga merupakan bagian tak terpisahkan dari semangat Berkah dan Bermakna ini," katanya.
Penebaran bibit ikan di Bendungan Penyaring, ujar Nazaruddin, dilakukan untuk menjaga keseimbangan hayati dan meningkatkan produktivitas ekosistem perairan. Penanaman pohon ditujukan sebagai investasi jangka panjang untuk menekan degradasi lingkungan, memperkuat resapan air, dan meningkatkan kualitas udara.
"Jadi selain kegiatan di Bendungan Penyaring, kami melakukan penanaman 1.500 Pohon di lokasi arena pacuan kuda Moyo Hilir, pembangunan Nursery Farm di Labuan Badas dan pembangunan fasilitas umum pendukung wisata di Teluk Saleh dan sedekah subuh berupa 100 paket sembako," katanya.
Bank NTB Syariah menilai keberlanjutan lingkungan harus dibangun melalui kolaborasi. Karena itu, manajemen memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa atas dukungan teknis dan kontribusi lapangan.
"Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada tahap simbolis, tetapi menjadi momentum untuk memperkuat budaya peduli lingkungan dalam setiap kebijakan dan operasional kita di masa mendatang," tutup Nazaruddin.
(dpw/dpw)











































