Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur mengajukan perbaikan jembatan ambruk yang menghubungkan Desa Perigi dan Desa Jeringo, Kecamatan Suela, ke Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengairan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Diperkirakan, butuh anggaran miliaran rupiah untuk memperbaiki jembatan itu.
"Pak Bupati sore ini akan diterima oleh Dirjen Pengairan, untuk kami laporkan kondisi jembatan tersebut, supaya bisa menggerakkan Balai Wilayah Sungai (BWS) NTB untuk mengintervensi perbaikan jembatan," terang Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik, Kamis (20/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juaini mengungkapkan dari hasil pemeriksaan, kondisi fondasi jembatan tersebut masih bagus, hanya bagian atas yang ambruk. Juaini memerinci untuk anggaran yang dibutuhkan dalam perbaikan bagian atas saja sekitar Rp 600 juta.
"Setelah kami turun tadi malam bersama BPBD Provinsi NTB di bagian atasnya yang ambruk tapi dibagian fondasi masih bagus. Setelah kami hitung bagian atasnya membutuhkan sekitar 600 juta, tapi yang berat ini ada kikisan juga, harus ada pembuatan bronjong di bagian fondasi, mungkin miliaran lah," beber Juaini.
Juaini berencana menyediakan transportasi bagi anak-anak yang sekolah mengingat akses jalan alternatif sangat jauh, sekitar 20 kilometer.
"Untuk mengurangi dampak bagi anak-anak sekolah sedang kami pertimbangkan, hari ini kami putuskan apakah nanti kami sediakan alat transportasi bagi anak-anak sekolah karena kalau jalan kaki jauh sekitar 20 kilometer, ini kami laporkan ke Pak Bupati dulu," terang Juaini.
Sementara itu, untuk desa-desa lain yang terdampak banjir seperti di Desa Labuhan Lombok dan Desa Seruni Mumbul terdapat beberapa dapur dan rumah warga yang terdampak banjir, sehingga Pemkab telah menyiapkan dapur umum dan makanan siap saji untuk warga terdampak banjir.
"Alhamdulillah malamnya sudah mulai dilakukan pembersihan pascabanjir, dan kami bersama BPBD juga telah menyalurkan makanan siap saji. Jumlah warga terdampak banjir di dua desa tersebut sebanyak 600 kepala keluarga," ucap Juaini.
(hsa/hsa)











































