Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeklaim kenaikan harga tiket mendaki Gunung Rinjani tidak menggerus jumlah kunjungan wisatawan. Kenaikan tarif itu akan disertai dengan pembenahan layanan dan fasilitas keamanan di jalur pendakian Rinjani.
"Kami harapkan disesuaikan layanan dan safety dari aktivitas pendaki di Gunung Rinjani," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Ahmad Nur Aulia di Kantor Gubernur NTB, Selasa (18/11/2025).
Aulia berharap kenaikan tarif itu dapat memperbaiki tata kelola dan pemenuhan standar pendakian di Gunung Rinjani. Di sisi lain, dia menyebut banyak orang yang mengira kegiatan mendaki Rinjani sekadar aktivitas tracking.
"Mendaki Rinjani melewati medan agak ekstrem, bukan pendakian gunung biasa," imbuhnya.
Pemprov NTB, dia berujar, akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar dapat mengelola sebagian pemasukan dari Rinjani. Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk optimalisasi penataan kawasan Rinjani.
Aulia mengingatkan para pendaki untuk menjaga etika saat melakukan perjalanan menuju puncak tertinggi di Pulau Lombok itu. Ia juga mengimbau para pendaki tidak berjoget saat mendaki Gunug Rinjani.
"Kami beri imbauan jangan sampai ada joget-joge," imbuhnya.
Simak Video "Video: Jalur Pendakian Gunung Rinjani Kini Dipasangi Pagar dan Tangga Besi"
(iws/iws)