Detik-detik Mengerikan Petani Nagekeo Tewas Tersambar Petir di Depan Istri

Round Up

Detik-detik Mengerikan Petani Nagekeo Tewas Tersambar Petir di Depan Istri

Tim detikBali - detikBali
Senin, 10 Nov 2025 07:00 WIB
Warga mengevakuasiΒ korban tewas tersambar petir di Kelurahan Rega, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT, Sabtu (8/11/2025). (Foto: Dok. Polsek Boawae)
Warga mengevakuasiΒ korban tewas tersambar petir di Kelurahan Rega, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, NTT, Sabtu (8/11/2025). (Foto: Dok. Polsek Boawae)
Nagekeo -

Seorang petani bernama Ferdinandus Petrus Busa (50) tewas tersambar petir saat berada di sawah milik warga bernama Kamilus Bhia di Kelurahan Rega, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (8/11/2025) sore, disaksikan langsung oleh sang istri, Yohana Fransiska Mite (48).

Kapolsek Boawae Ipda Ferdi Leonard Mina Belo mengatakan korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dengan luka yang menyerupai luka bakar pada bagian rusuk sebelah kanan," kata Ferdi, Minggu (9/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Detik-detik Sambaran Petir

Pagi hari sebelum kejadian, Ferdinandus dan istrinya berangkat ke sawah mereka di kawasan Persawahan Pisa II, Kelurahan Rega. Sekitar pukul 15.10 Wita, keduanya makan siang di pondok kecil di sudut sawah.

ADVERTISEMENT

Tak lama kemudian, hujan deras mengguyur wilayah tersebut, sehingga mereka berpindah ke pondok yang lebih besar sekitar 20 meter dari lokasi pertama untuk berteduh.

Saat berjalan menuju pondok besar, Ferdinandus menyuruh istrinya berjalan lebih dulu karena ia ingin menancapkan kayu untuk mengikat tali sapi. Dalam hitungan detik, petir menyambar tubuh Ferdinandus tepat ketika istrinya sudah sampai di pondok besar.

"Istri korban yang sudah berada di teras pondok menyaksikan langsung arah cahaya sambaran petir yang mengarah ke tubuh korban dan korban saat itu jatuh terpental," ujar Ferdi.

Evakuasi dan Penanganan

Panik melihat kejadian itu, Yohana segera meminta pertolongan warga sekitar. Korban dievakuasi ke teras pondok sebelum dibawa ke rumah duka.

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam peristiwa tersebut. Keluarga menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads