Kuota calon jemaah haji (CJH) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk keberangkatan tahun 2026 dipastikan bertambah sekitar 1.200 orang. Dengan demikian, total jemaah haji NTB yang akan diberangkatkan tahun depan mencapai sekitar 5.700 orang.
Kepala Kanwil Kemenag NTB, Zamroni Aziz, mengatakan penambahan kuota tersebut menjadi kabar baik bagi masyarakat NTB. "Artinya ada penambahan seribu lebih. Harapan kami, mudah-mudahan proses ini berjalan dengan baik, karena memang tahun lalu kita termasuk pelaksanaan open seat terbaik pertama se-Indonesia. Jadi tidak ada kursi yang tidak terisi," kata Zamroni di kantornya, Selasa sore (4/11/2025).
Menurut Zamroni, keberhasilan pelaksanaan haji tahun 2025 menjadi salah satu pertimbangan Kementerian Agama (Kemenag) menambah kuota bagi NTB. Tahun 2025, kuota haji NTB berjumlah 4.400 orang dan kini naik menjadi sekitar 5.700 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah ada penambahan kuota hampir seribu lebih, yang dulu hanya 4.400 sekian, sekarang menjadi 5.700 sekian," ujarnya.
Zamroni menjelaskan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2026 telah ditetapkan DPR RI sebesar Rp 87,4 juta, dengan BIPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) sebesar Rp 54,1 juta. Untuk keputusan di daerah, pihaknya masih menunggu Keputusan Presiden (Keppres).
"Karena kemarin sudah akan ada penurunan, saya kira ini sudah berjalan, dan mudah-mudahan walaupun penurunan tapi pelayanan menjadi prioritas utama," katanya.
Ia menambahkan, pelaksanaan haji di NTB saat ini masih dalam masa transisi akibat pemisahan Kementerian Agama dengan Kementerian Haji. Koordinasi masih dilakukan dengan pemerintah pusat karena struktur dan pegawai kementerian baru di daerah belum terbentuk.
"Kan ini masa transisi, walaupun sudah kementerian haji yang tangani tetapi tetap saja kita di bawah ini, di provinsi maupun di kabupaten, karena beliau-beliau belum ada pegawainya, belum ada satkernya, tentu ini menjadi tanggung jawab kita," jelasnya.
Zamroni memastikan, dengan adanya tambahan kuota haji tahun 2026, masa tunggu keberangkatan calon jemaah di NTB akan berkurang.
"Saya kira ini bisa dikurangi, artinya kan ada 1.000 ini kan sudah otomatis, kalau sudah 1.000 hari ini terangkut akan otomatis ini akan berkurang," katanya.
Kemenag NTB saat ini masih menghimpun data calon jemaah yang akan berangkat pada 2026 untuk keperluan pelunasan biaya haji. Tahun ini, pelunasan akan lebih menekankan pada pemenuhan istithaah atau kemampuan calon jemaah dari aspek kesehatan fisik dan mental.
"Jadi betul-betul nanti calon jemaah haji sudah dalam keadaan rekomendasi dari rumah sakit itu bahwa dalam keadaan sehat. Jadi tidak boleh dimainkan di situ, kalau memang tidak sehat, bilang tidak sehat, sehingga betul-betul nanti jemaah haji dalam kondisi yang betul-betul fit menjalankan ibadah. Karena tentu ibadah haji, ibadah yang luar biasa berat," tegas Zamroni.
Ia berharap penambahan kuota haji untuk NTB bisa terus dilakukan setiap tahun agar masa antrean calon jemaah semakin pendek.
"Jika terus ada penambahan-penambahan setiap tahun kan masa antrian akan bisa berkurang otomatis," tandasnya.
Simak Video "Video: Heboh! Kakanwil Kemenag NTB Lempar Tiang Mikrofon saat Pelantikan"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)











































