Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD Mulai Kelas 3, Guru Kelas Bisa Mengajar

Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD Mulai Kelas 3, Guru Kelas Bisa Mengajar

Nathea Citra - detikBali
Rabu, 29 Okt 2025 16:25 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf. (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Pemerintah akan menerapkan mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris sebagai pelajaran wajib bagi siswa sekolah dasar (SD) dan sederajat mulai kelas 3 hingga kelas 6.

"Ya, kata Pak Menteri, bahasa Inggris akan diajarkan dari mulai kelas 3-6 SD," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf, saat dikonfirmasi di Mataram, Rabu (29/10/2025).

Menurut Yusuf, selama ini pelajaran bahasa Inggris hanya diajarkan di sebagian sekolah dasar dan baru menjadi mapel wajib di tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sebagian sekolah saja, tapi nanti penerapannya akan dilakukan di 2027," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan, kebijakan ini menjadi bagian dari persiapan menuju "masa emas 2045". "Ini dilakukan untuk menyongsong masa emas 2045. Generasi-generasi saat ini harus bisa berbahasa Inggris," sambung Yusuf.

Yusuf menyebut penerapan mapel Bahasa Inggris ini tidak terbatas pada guru bahasa Inggris.

"Tidak harus dari guru bahasa Inggris. Nanti bisa saja guru kelas yang akan mengajarkan mapel itu. Jadi, guru-guru yang bisa bahasa Inggris, bisa juga mengajarkan (mapel itu nantinya)," tuturnya.

Pemerintah Siapkan Pelatihan Guru

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan bahwa pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia tengah mengalami transformasi.

Pernyataan itu disampaikan Mu'ti saat menjadi pembicara utama pada The 71st TEFLIN International Conference di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB), Kamis (9/10/2025).

Mu'ti mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan pelatihan bagi guru-guru bahasa Inggris di seluruh Indonesia. Langkah ini penting karena penerapan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah masih menghadapi berbagai tantangan.

"Tahun depan, kami akan mengadakan pelatihan bagi guru-guru bahasa Inggris. Tantangan terbesar kita adalah meningkatkan kompetensi dan menjadikan pembelajaran bahasa Inggris menarik, mendalam, dan menyenangkan bagi pelajar kita," ujarnya dikutip dari rilis yang diterima detikEdu, Selasa (14/10/2025).

Mu'ti menambahkan, penerapan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di kehidupan sehari-hari murid Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri.

Ke depan, kemampuan membaca, menulis, dan berbicara akan diintegrasikan dalam pembelajaran agar siswa dapat menguasai bahasa Inggris dengan lebih baik dan mampu menerapkannya dalam keseharian.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads