NTT Bersiap Jadi Tuan Rumah Indonesia-Pacific Cultural Synergy 2025

NTT Bersiap Jadi Tuan Rumah Indonesia-Pacific Cultural Synergy 2025

Simon Selly - detikBali
Minggu, 26 Okt 2025 15:21 WIB
Gubernur NTT Melki Laka Lena menerima kunjungan Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, di Rujab Gubernur NTT, Minggu (26/10/2025). (Foto: Dok. Pemprov NTT)
Gubernur NTT Melki Laka Lena menerima kunjungan Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, di Rujab Gubernur NTT, Minggu (26/10/2025). (Foto: Dok. Pemprov NTT)
Kupang -

Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menjadi tuan rumah helatan Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025. Kegiatan ini akan digelar di Kupang, NTT, pada 11-13 November mendatang.

Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena menyatakan daerah yang dipimpinnya siap menjadi tuan rumah IPACS 2025. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT juga akan membentuk tim teknis agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teknisnya nanti kami bikin tim juga supaya kami bisa mempersiapkan semua. Nanti diatur dengan baik. Pada intinya provinsi siap mendukung kegiatan ini dengan baik, tentu dengan kemampuan yang kami miliki. Kurang lebihnya nanti teman-teman Jakarta bantu support," ujar Melki dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Minggu (26/10/2025).

Diketahui, Direktorat Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan, juga telah beraudiensi dengan Melki terkait penyelenggaraan IPACS 2025. Menurut Melki, IPACS menjadi momentum untuk memperkenalkan kebudayaan NTT di kancah nasional dan internasional.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin agar festival ini menjadi momentum untuk mempromosikan keindahan alam, kuliner, dan produk-produk kreatif Flobamorata. Dunia harus tahu bahwa NTT tidak hanya kaya budaya, tapi juga punya potensi besar di bidang pariwisata dan ekonomi lokal," imbuhnya.

IPACS digelar untuk menguatkan hubungan antara Indonesia dan negara-negara Pasifik. Ajang ini menjadi media pertukaran budaya, menumbuhkan kesadaran akan dampak perubahan iklim, hingga menjaga pembangunan berkelanjutan.

Direktur Diplomasi Kebudayaan, Raden Usman Effendi, juga meminta kesediaan Melki selaku Gubernur NTT menjadi salah satu pembicara utama dalam acara puncak IPACS. Ia menjelaskan IPACS juga menjadi ajang soft diplomacy bagi Indonesia.

"IPACS 2025 juga hadir sebagai momentum strategis untuk memperkuat jejaring, mengembangkan inovasi, serta menegaskan kembali peran budaya dalam agenda pembangunan pasca 2030, demi ketahanan, aksi iklim, dan pelestarian warisan bagi generasi mendatang," ujar Effendi.

Untuk diketahui, Kementerian Kebudayaan telah menyebarkan undangan menghadiri IPACS 2025 ke tujuh belas negara di Pasifik-Oseania. Hingga saat ini, 10 negara telah mengonfirmasi kehadiran mereka dan lima di antaranya menyatakan akan menghadirkan langsung Menteri Kebudayaan dari masing-masing negara.

Adapun, IPACS akan diawali dengan residensi selama satu pekan yang berlangsung di Kupang pada 3 -10 November mendatang. Residensi ini dihadiri oleh tiga praktisi budaya dari negara-negara undangan.

Nantinya, para praktisi budaya akan belajar tentang kerajinan bambu, musik, dan tari tradisional di Kupang. Setelah itu, mereka dijadwalkan memamerkan hasil karya residensinya pada acara puncak penyelenggaraan IPACS.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Sukses Memerah Susu Kerbau dan Mengolahnya Menjadi Hidangan di Nusa Tenggara Timur"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads