PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) membeberkan berbagai upaya untuk menyukseskan perhelatan Motorcycle Grand Prix (MotoGP) Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (5/10/2025). Kesuksesan MotoGP Mandalika saat ini tak lepas dari evaluasi tahun sebelumnya.
"Jadi memang setiap tahun kami lakukan improvement karena kami harus belajar dan ini sudah kali keempat perhelatan MotoGP," kata Direktur Utama (Dirut) Injourney, Maya Watono, kepada awak media saat ditemui di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025).
Maya menuturkan ketersediaan kamar hotel yang minim di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi persoalan yang paling banyak dikeluhkan pengunjung selama MotoGP Mandalika. "Jadi yang pertama hingga keempat ini kami harus meningkatkan akomodasi dan mengajak investor untuk masuk ke Mandalika," ujarnya.
Selain itu, Injourney sangat bangga pada MotoGP 2025 karena sebanyak 2.073 sukarelawan (volunteer) yang bekerja di Sirkuit Mandalika adalah warga NTB. Maya menilai hal itu sangat membanggakan. Sebab, volunteer masih impor dari luar negeri saat MotoGP Mandalika pertama. "Sekarang ini kami kirim ke sirkuit-sirkuit lain di luar negeri," tegasnya.
Maya mengakui pengembangan suatu kawasan khusus, seperti KEK Mandalika, tidak bisa dilakukan dengan instan. Proyek tersebut membutuhkan waktu yang sangat panjang.
"Memang ini tidak bisa dilakukan satu tahun atau dua tahun. Kami butuh sustainable dan tahun-tahun ke depannya kami harus konsisten," terang Maya.
Simak Video "Video MotoGP Mandalika Dongkrak Ekonomi NTB: Hotel-Penerbangan Penuh"
(iws/iws)