Erick Thohir Klaim Penonton MotoGP Mandalika 2025 Capai 140 Ribu

Erick Thohir Klaim Penonton MotoGP Mandalika 2025 Capai 140 Ribu

Sui Suadnyana, Edi Suryansyah - detikBali
Minggu, 05 Okt 2025 16:30 WIB
Menpora, Erick Thohir, saat ditemui awak media seusai memberikan trofi kepada pemenang MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025). (Edi Suryansyah/detikBali)
Foto: Menpora, Erick Thohir, saat ditemui awak media seusai memberikan trofi kepada pemenang MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025). (Edi Suryansyah/detikBali)
Lombok Tengah -

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, mengklaim total penonton yang menyaksikan MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencapai 140 ribu. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak sepanjang perhelatan MotoGP di Indonesia.

"Luar biasa. Pecah telur. 140 ribu yang nonton," kata Erick kepada awak media seusai memberikan trofi kepada pemenang MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Torehan tersebut tentu merupakan sebuah prestasi yang diraih oleh masyarakat Indonesia. Hasil itu, ungkap Erick, merupakan bukti kolaborasi antara pemerintah dengan pemangku kepentingan berjalan dengan baik.

"Ini prestasi, kita bisa melihat pemerintah, industri semua, ada Pertamina, Menteri Pariwisata, pemerintah daerah, kami solid bekerja sama memastikan event MotoGP ini makin bagian penting promosi Indonesia," ujar Erick.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Erick melihat masih ada hal yang perlu dievaluasi agar MotoGP Mandalika ke depan lebih baik, terutama pada jumlah ketersediaan kamar hotel. Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu berharap investor bisa berinvestasi hotel di Lombok.

Erick juga mengundang Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal agar mencari solusi sehingga investasi di Mandalika terus bertambah. "Kalau Indonesia pernah sukses karena Nusa Dua, termasuk sini juga harus," imbuhnya.

Menurut Erick, dampak ekonomi selama perhelatan ini diperkirakan mencapai Rp 4,8 triliun. Hanya saja, ia tak menyebut landasan klaim hal tersebut.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads