Batik Karya Napi Lapas Lombok Barat Bakal Dipamerkan di Sirkuit Mandalika

Lombok Barat -

Sejumlah narapidana yang mendekam di Lapas Kelas II A Lombok Barat ternyata memiliki keterampilan membatik. Bahkan, batik buah tangan mereka akan dipamerkan dalam rangkaian MotoGP Mandalika 2025.

Kepala Lapas Kelas II A Lombok Barat, M Fadli, mengungkapkan para napi di lapas tersebut diberdayakan dengan kegiatan membatik. Menurutnya, batik karya para napi itu akan dipamerkan di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Motif lumbung dan Sirkuit Mandalika ini bahkan sudah kami patenkan dan ini menjadi ciri khas batik buatan para napi di sini," ujar Fadli, Kamis (2/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Fadli, para napi di Lapas Lombok Barat memiliki wadah komunitas Gerakan Membatik Lombok (Gembok) sejak 2022. Para napi diberdayakan dengan kegiatan membatik, mulai dari proses pembuatan motif, mencanting, mewarnai, hingga proses pencucian dan penjemuran.

Motif batik yang dikembangkan oleh para napi itu juga beragam. Mulai dari motif flora, fauna, hingga motif Sirkuit Mandalika dan lumbung yang menjadi ciri khas Lapas Lombok Barat.

"Ini merupakan karya orisinil dan sangat jarang bahkan di masyarakat, batik tulis ini dilestarikan," imbuh Fadli.

Beberapa motif batik karya narapidana di Lapas Kelas II A Lombok Barat, NTB, Kamis (2/10/2025). (Foto: M Zahiruddin/detikBali)

Fadli menuturkan dua motif batik yang sudah dipatenkan tersebut kini sudah dikenal luas di kalangan masyarakat hingga pejabat di NTB. Menurutnya, motif Sirkuit Mandalika bahkan kerap dipakai para pejabat di NTB saat menghadiri acara-acara besar.

"Tahun lalu, Pj Gubernur (Lalu Gita Ariadi) bersama dengan tujuh pejabat Pemprov NTB pernah mengenakan batik khas kami (motif Sirkuit Mandalika) ke Istana Jakarta untuk menemui Presiden," tutur Fadli.

Salah satu napi berinisial N mengaku senang bisa belajar membuat batik selama menjalani masa hukuman di Lapas Lombok Barat. Menurutnya, fasilitas itu menjadi ruang untuk berkarya dan menuangkan imajinasi meski dikerjakan di dalam tahanan.

"Ketika saya menggambar atau membatik, pikiran saya rasanya seperti mengalir saja dan tidak ada beban," ujar N.

N menuturkan motif batik yang dia ciptakan di Lapas Lombok Barat lebih banyak terinspirasi dari budaya Sasak. Misalkan motif lumbung yang merupakan rumah adat Suku Sasak.