.webp)
Petugas pengibar bendera atau flag marshal menjalani sesi simulasi menjelang balapan Pertamina Grand Prix of (MotoGP) Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Para flag marshal ini diharapkan semakin memahami tugasnya saat balapan berlangsung.
"Marshal memiliki tanggung jawab besar, karena mereka adalah mata dan telinga pertama di lintasan. Melalui simulasi ini, kami ingin memastikan seluruh marshal memahami perannya, sigap mengambil keputusan, dan mampu bekerja sama dengan baik," kata Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, Kamis (2/10/2025).
Priandhi menjelaskan pelatihan tersebut tak hanya untuk kepentingan MotoGP Mandalika. Melainkan juga menjadi investasi jangka panjang agar Indonesia memiliki tenaga marshal berstandar internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menariknya, sebagian besar marshal yang terlibat adalah warga lokal Lombok yang telah direkrut dan dilatih khusus," kata Priandhi.
"Banyak dari mereka yang bahkan sudah bertugas sejak seri pertama MotoGP di Mandalika pada tahun 2021," imbuhnya.
Diketahui, flag marshal merupakan garda terdepan untuk memastikan balapan berjalan aman. Mereka bertugas memberikan kode kepada pembalap menggunakan bendera berbagai warna yang masing-masing memiliki arti tertentu.
Selain simulasi flag marshal, berbagai uji coba teknis lain juga telah dilakukan menjelang balapan di Sirkuit Mandalika. Mulai dari pemeriksaan sistem komunikasi lintasan, kesiapan marshal saat start/finish, hingga koordinasi dengan Race Control.
"Semua ini dilakukan untuk memastikan balapan berlangsung mulus tanpa hambatan," pungkasnya.
Ajang balap MotoGP Mandalika 2025 akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, pada 3-5 Oktober mendatang. Adapun, Indonesia masuk dalam seri ke-18 dari total 22 seri balapan MotoGP yang digelar sepanjang musim 2025.
Simak Video "Video: Momen Marquez Diserbu Warga saat Tiba di Lombok"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)
