Tikungan 16 Mandalika Paling Rawan, Tim Medis Simulasi Penyelamatan

Tikungan 16 Mandalika Paling Rawan, Tim Medis Simulasi Penyelamatan

Edi Suryansyah - detikBali
Rabu, 01 Okt 2025 12:34 WIB
Tenaga medis yang bertugas di Sirkuit Mandalika saat melakukan simulasi penyelamatan. Foto: (MGPA)
Foto: Tenaga medis yang bertugas di Sirkuit Mandalika saat melakukan simulasi penyelamatan. (MGPA)
Lombok Tengah -

Sejumlah tenaga medis yang akan bertugas pada perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2025 melakukan simulasi penyelamatan terhadap para rider yang mengalami kecelakaan. Pelatihan digelar selama dua hari dengan lokasi utama di medical center dalam area sirkuit serta di tikungan 16, yang dikenal sebagai salah satu area paling krusial dan rawan insiden.

"Di titik ini, para tenaga medis dilatih untuk merespons berbagai skenario darurat yang mungkin terjadi, mulai dari evakuasi cepat pembalap yang mengalami kecelakaan hingga koordinasi dengan pusat medis untuk penanganan lanjutan," kata Chief Medical Officer RSUD Provinsi NTB, Eko, kepada detikBali melalui keterangan resminya, Rabu (1/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pelatihan intensif ini bertujuan meningkatkan kekompakan, ketelitian, dan kecepatan tim medis dalam menghadapi situasi darurat.

"Dalam dunia balap, setiap detik sangat menentukan. Keterlambatan sekecil apa pun bisa berakibat fatal, baik bagi pembalap maupun tim medis sendiri yang harus bekerja di tengah kondisi race. Karena itu, pelatihan ini memastikan seluruh prosedur dilakukan cepat, tepat, dan aman," bebernya.

ADVERTISEMENT

Selain praktik langsung di lintasan, para tenaga medis juga mendapatkan pelatihan tentang prosedur komunikasi dengan race control serta koordinasi di antara pos medis. Hal ini penting agar alur penanganan darurat berjalan efektif, mulai dari titik insiden hingga pembalap dibawa ke Medical Center untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Dengan sistem komunikasi yang terintegrasi, setiap anggota tim dapat bergerak dalam satu komando," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menegaskan kesiapan tim medis merupakan bagian vital dari standar internasional penyelenggaraan MotoGP.

"Kami tidak hanya menyiapkan lintasan balap dan fasilitas pendukung, tetapi juga aspek keselamatan dan kesehatan para pembalap," ujarnya.

Priandhi mengatakan pelatihan ini menjadi bukti komitmen MGPA untuk menghadirkan event MotoGP yang memenuhi standar tertinggi Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM). Pihaknya ingin memastikan bahwa Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 berjalan aman, lancar, dan berkelas dunia.

"Pelatihan medis ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian persiapan teknis yang dilakukan menjelang gelaran akbar MotoGP Mandalika," ungkapnya.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads