Muhammad Putera Ferryandi alias Dae Yandi terpilih secara aklamasi sebagai ketua dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (29/9/2025). Dae Yandi adalah putra sulung Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Indah Dhamayanti Putri alias Dinda.
Dae Yandi menggantikan jabatan ibunya yang telah memimpin DPD Partai Golkar Kabupaten Bima selama tiga periode. Dae Yandi adalah yang termuda dari sejumlah kader yang sempat menjabat Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima. Dia juga pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Bima termuda periode 2019-2025.
"Saya siap mengibarkan dan memenangkan partai Golkar di Kabupaten Bima," ujar Dae Yandi seusai ditetapkan sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Bima untuk periode 2025-2030.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai anak muda yang memimpin partai, Dae Yandi mengaku membutuhkan hal-hal yang inovatif. Dae Yandi akan mengikuti perkembangan zaman yang terus berubah dalam kepengurusannya selama lima tahun ke depan.
"Saya berharap banyak hal-hal baru yang bisa memberikan manfaat untuk masyarakat," ungkap putra Sultan Bima ke-XVI, Ferry Zulkarnain, itu.
Dae Yandi mengajak seluruh kader untuk merapatkan barisan bersama serta bersinergi membangun Kabupaten Bima yang lebih baik ke depan, terutama untuk kepentingan masyarakat.
"Dalam kontestasi politik seperti Pilkada boleh bersaing. Namun, di masa pembangunan kita harus bersinergi bersama," terang Dae Yandi.
Musda DPD Golkar Kabupaten Bima
Musda ke XI DPD Golkar Kabupaten Bima dibuka oleh Ketua DPD I Partai Golkar NTB, Mohan Roliskana. Musda dihadiri Dinda, Wakil Bupati Bima sekaligus Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bima, Irfan Zubaidy.
Mohan optimis Partai Golkar Kabupaten Bima akan terus berkembang di bawah kepemimpinan Dae Yandi. Sebab, ada kombinasi antara pengurus lama dan baru yang masih muda dan kreatif
"Harapannya Dae Yandi hadir dengan gagasan dan pemikiran yang baru dalam mengembangkan partai golkar di Kabupaten Bima," tutur Wali Kota Mataram itu.
Sementara Dinda mengharapkan agar kader Partai Golkar Kabupaten Bima tetap solid, termasuk juga mempertahankan sebagai pemenang di pemilu.
"Saya harapkan pengurus Golkar periode ini bisa mempertahankan kemenangan," harap Dinda.
Targetkan Kursi DPR RI di Dapil NTB 1
Musda DPD Partai Golkar Kabupaten Bima salah satunya menyinggung soal belum tercapainya meraih kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTB 1 meliputi Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Kota Bima, dan Kabupaten Bima. Padahal, di dapil itu adalah lumbung suara Golkar. Dinda mengatakan hal itu adalah hutangnya kepada DPP Partai Golkar.
"Kita yakin dan percaya, pada pemilu yang akan datang, kita meraih 1 kursi DPR RI di Dapil NTB 1," ujar mantan Bupati Bima dua periode itu.
Terkait hal itu, Mohan menilai Umi Dinda sudah memiliki pemetaan yang cukup komprehensif berkaitan konstalasi politik di Bima. Menurut Mohan, hal itu akan menjadi catatan Bagi Dae Yandi untuk koreksi.
"Kami optimistis dengan kepengurusan yang baru ini bisa memberikan dampak yang signifikan. Apalagi ada Umi Dinda yang menjadi Ketua Dewan Pembina," ujar Mohan.
Mohan enggan menjawab soal diusulkannya Dinda untuk maju dalam Pileg 2029 atau Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB mendatang. Menurut dia, hal itu akan dilihat ke depan.
"Politik itu dinamis tergantung situasi dan kondisi," kata Mohan.
Dae Yandi mengaku ada tiga kursi di dapil NTB 1. Untuk merebut satu kursi itu, ke depannya Golkar akan melihat terlebih dahulu kader-kader yang akan diusung dan dorong dalam Pileg DPR RI di Dapil NTB 1.
"Kami masih melihat perkembangannya nanti. Lagi pula, jadwal pasti Pemilu juga belum ditentukan," jela Dae Yandi.
Simak Video "Video Golkar soal Kasus Keracunan MBG: Evaluasi Proses Masak-Distribusi"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/hsa)