Kepsek Beristri Terancam Dipecat Setelah Coret Guru Honorer dari Dapodik

Lombok Timur

Kepsek Beristri Terancam Dipecat Setelah Coret Guru Honorer dari Dapodik

Sanusi Ardy W - detikBali
Senin, 29 Sep 2025 12:51 WIB
Kantor KCD Dikbud Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (29/9/2025). (Sanusi Ardi W/detikBali)
Foto: Kantor KCD Dikbud Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (29/9/2025). (Sanusi Ardi W/detikBali)
Lombok Timur -

Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), terancam diberhentikan pengurus yayasan. Pasalnya, kepsek berinisial NT itu mengeluarkan seorang guru honorer berinisial EM dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) setelah menolak ajakan menikah.

Hal ini disampaikan pengurus yayasan, IF. Ia menyebut tindakan NT sebagai bentuk penyalahgunaan jabatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan mengeluarkannya dari sekolah. Yang kami tidak suka, adanya pengancaman kepada bu guru EM, apalagi sampai dikeluarkan dari data Dapodik," terang IF kepada detikBali, Senin (29/9/2025).

IF menambahkan pihak yayasan akan lebih dulu membahas persoalan itu sebelum memutuskan pemberhentian NT. Menurutnya, perilaku tersebut baru muncul setelah istri NT meninggal beberapa bulan lalu.

ADVERTISEMENT

"Nanti malam kami akan kumpul dengan pengurus yayasan untuk membahas ini," imbuh IF.

Sementara, Kepala Kantor Cabang (KCD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Saiful Islam, mengaku belum mengetahui permasalahan tersebut. Namun, ia akan menindaklanjuti dengan pihak yayasan.

"Karena kalau sekolah swasta, yang berwenang itu yayasan. Akan tetapi nanti saya perintahkan pengawas pembina untuk turun langsung ke pengurus yayasan," ujar Saiful.

Sebelumnya, seorang guru honorer di salah satu SMK swasta di Lombok Timur dikeluarkan dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) secara sepihak oleh kepala sekolah, NT. Guru berinisial EM itu disebut menolak ajakan menikah dari sang kepala sekolah yang sudah beristri.

SY, keluarga EM, mengungkapkan NT sudah berulang kali mengajak EM menikah. Ajakan itu disampaikan lewat pesan singkat aplikasi WhatsApp.

"Beberapa kali oknum kepala sekolah ini merayu lewat chat WA dan mengajak adik saya menikah, namun tidak direspon sama adik saya. Padahal dia sudah ada istri," jelas SY kepada detikBali, Minggu (28/9/2025.

SY menambahkan, NT juga sempat mengancam akan menghapus EM dari data guru jika tidak menerima ajakan menikah. Ancaman itu terungkap saat EM menanyakan soal keikutsertaan dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG).

"Saat itu adik saya menanyakan apakah bisa ikut PPG, terus kepsek ini menjawab kalau tidak menerima saya, saya check list namanya supaya tidak dapat, itu isi percakapannya," ungkapnya.

SY kemudian mengecek akun EM di sistem GTK, namun tidak bisa login. Ia menduga data EM sudah dihapus atau kata sandi akun telah diganti.

"Saya belum tahu pasti, namun kemungkinan datanya sudah terhapus atau password akun GTK adik saya sudah diganti, karena oknum kepsek tersebut juga pegang datanya," kata SY.

Hingga berita ini ditulis, detikBali telah menghubungi NT melalui pesan dan telepon, namun belum ada respon.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads