Dua bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) tutup sementara akibat erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata dan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Senin (29/9/2025). Dua bandara tersebut adalah Bandara Frans Seda Maumere dan Bandara Gewayantana.
Kepala Bandara Gewayantana Larantuka, Puguh Lukito, mengatakan bandara di Kabupaten Flores Timur tersebut terdampak abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bandara Gewayantana hari ini status aerodrome closed. Yang terdampak penerbangan 1 kali," ujar Puguh kepada detikBali, Senin.
Sementara, Kepala Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan, menyebut bandara di Kabupaten Sikka, itu tutup dua hari imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Hari ini 29 September 2025 operasi penerbangan di Bandara Frans Seda ditutup sementara sampai 30 September 2025 pukul 06.00 Wita," ujarnya.
Partahian menjelaskan total enam penerbangan dibatalkan. Terdiri atas empat penerbangan Wings Air dan dua penerbangan Nam Air.
"Wings Air rute Maumere-Kupang, Kupang-Maumere, Labuan Bajo-Maumere, Maumere-Labuan Bajo, Nam Air Kupang-Maumere, Maumere-Kupang," imbuhnya.
Untuk diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur meletus pagi tadi, Senin (29/9/2025) pukul 06.26 Wita. Letusan gunung kembar di Flores Timur itu memuntahkan kolom abu setinggi 1.500 meter di atas puncak atau 3.084 meter di atas permukaan laut.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14,8 milimeter dan durasi kurang lebih 2 menit 11 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Yohanes Kolly Sorywutun dalam keterangan resmi, Senin.
(nor/hsa)