Mantan Ketua RT di Kupang Tewas Terjatuh Saat Potong Dahan Pohon

Mantan Ketua RT di Kupang Tewas Terjatuh Saat Potong Dahan Pohon

Sui Suadnyana, Yufengki Bria - detikBali
Selasa, 23 Sep 2025 19:05 WIB
Kanit Intelkam Polsek Amfoang Utara, Bripka Nikolaus Yupin, melakukan olah TKP warga tewas akibat jatuh dari pohon di Kebun Nepelu, Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT, Selasa (23/9/2025). (Dok. Polsek Amfoang Utara)
Foto: Kanit Intelkam Polsek Amfoang Utara, Bripka Nikolaus Yupin, melakukan olah TKP warga tewas akibat jatuh dari pohon di Kebun Nepelu, Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, NTT, Selasa (23/9/2025). (Dok. Polsek Amfoang Utara)
Kupang -

Piter Bani, mantan ketua rukun tetangga (RT) tewas akibat terjatuh saat memotong dahan pohon. Insiden itu terjadi di Kebun Nepelu, RT 10, Dusun 5 Oemolo, Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/9/2025) sekitar pukul 14.30 Wita.

"Korban itu kesehariannya sebagai petani. Dia meninggal setelah dievakuasi ke rumahnya," ujar Kapolsek Amfoang Utara, Iptu Valentinus Beribe, kepada detikBali, Selasa (23/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Piter awalnya berpamitan kepada istrinya, Dorkas Akulas, untuk membersihkan lahan barunya pada Senin (22/9/2025) sekitar pukul 09.00 Wita. Lokasi lahan baru itu berjarak sekitar 10 kilometer (km) dari pemukiman warga.

Sesampainya di lokasi, Piter memanjat pohon dengan ketinggian sekitar 7 meter dan berdiameter 300 sentimeter (cm) untuk memotong dahan dengan parangnya. Saat dahan patah, bagian ujungnya mengenai kepalanya.

ADVERTISEMENT

Piter diduga hilang keseimbangan saat ujung dahan pohon mengenai kepalanya dan langsung terjatuh ke tanah. Ia kemudian berteriak memanggil tetangga kebunnya, Daniel Takaeb (49), untuk meminta pertolongan.

Saat dicek, Daniel menemukan Piter sudah berada di bawah pohon dengan kondisi bagian kepalanya berdarah. Daniel kemudian memanggil istrinya, Ferderika Saidjan, agar segera melaporkan kejadian itu kepada warga lain.

Tak lama kemudian, seorang warga bernama Luter Manoh (29) datang dan mengevakuasi Piter dengan cara dipikul ke rumahnya. Mereka juga bertemu dengan sejumlah warga dalam perjalanan. Warga itu kemudian menandu Piter ke rumahnya.

"Sesampai di rumah dan menunggu tim medis sekitar 1 jam, korban meninggal sekitar pukul 17.00 Wita," tutur Valen.

Menurut Valen, Kanit Intelkam Polsek Amfoang Utara, Bripka Nikolauss Yupin, bersama dua personelnya kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, tim medis juga melakukan pemeriksaan luar. Hasilnya, Piter mengalami luka robek di bagian pelipis kanan dan kepalanya.

"Diagnosanya korban alami cedera berat di bagian kepala dan pelipisnya sehingga banyak darah keluar. Ada keterlambatan penanganan medis karena jarak dari TKP ke pemukiman jauh, makanya korban meninggal," imbuh Valen.

Keluarga menerima kematian tersebut sebagai musibah sehingga dibuatkan surat penolakan autopsi.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads