Mandalika Hotel Association (MHA) angkat bicara perihal harga kamar hotel di Lombok yang disebut naik gila-gilaan menjelang MotoGP Mandalika 2025. Pengusaha hotel menuding isu itu sengaja digoreng untuk menutupi kegagalan penyelenggara dalam memenuhi target penjualan tiket.
"Harga kamar yang katanya terlalu mahal, mungkin kekhawatiran kita itu ada. Bukan berarti kamar saja, semua bahkan ikut naik. Restoran naik, trasnportasi naik, dan lain-lain juga ikut naik," kata Ketua MHA, Samsul Bahri, saat konsolidasi persiapan MotoGP 2025 Mandalika, di Desa Kuta, Lombok Tengah, Sabtu (20/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samsul meminta pelaku usaha perhotelan tidak dijadikan kambing hitam untuk menutupi tidak tercapainya target penjualan tiket MotoGP Mandalika. Ia mengajak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) untuk duduk bersama.
"Hari ini karena penjualan tiket tidak memenuhi target, kemudian membuat kami sebagai kambing hitam. Itu ya wajar saja. Tapi sebenarnya kalau memang mau membuktikan mari kita duduk bersama," imbuhnya.
Samsul pun menantang MGPA, ITDC, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah untuk menyamakan pandangan tentang harga kamar hotel pada penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2025. "Jadi MGPA, ITDC, dan Pemkab panggil kami, bukan selama ini kami tertutup. Ini kita buka-bukaan saja. Kita perlu koordinasi lebih jauh supaya tersampaikan semua," sambungnya.
Menurut Samsul, jumlah kamar hotel di Mandalika saat ini hanya sebanyak 2.000 unit. Dari jumlah tersebut, dia berujar, anggota MHA hanya dapat memenuhi akomodasi para pembalap, kru, dan official saja. Dengan kondisi itu, dia menyebut pelaku hotel tidak layak dipersalahkan.
"Kru MotoGP itu sebanyak 1.500 orang. Sedangkan, jumlah kamar kami itu hanya 2.000. Itu untuk kru, rider, dan official saja sudah penuh. Kami belum bisa menerima tamu yang lain," imbuh Samsul.
Pemprov NTB Awasi Penyedia Jasa Perhotelan Jelang MotoGP
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan melakukan patroli online untuk mengawasi penyedia jasa akomodasi dan perhotelan jelang MotoGP Mandalika 2025. Patroli online dilakukan guna mengawasi penyedia jasa akomodasi tak menjual kamar di luar ambang batas.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar), Ahmad Nur Aulia, mengatakan tarif akomodasi dan perhotelan saat MotoGP yang digelar pada 3-5 Oktober 2025 tetap mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi.
"Nanti tim di Dispar ada semacam mengadakan patroli online. Ini memiliki tugas mencari informasi ketersediaan kamar hotel dan transportasi apabila ada dinilai tidak wajar dan sebagainya itu bisa dilaporkan," tegas Aulia, Kamis (18/9/2025).
Aulia mengimbau warga melapor jika mengetahui pengusaha perhotelan menaikkan tarif kamar dan transportasi di luar ambang batas Pergub NTB Nomor 9 Tahun 2022. Laporan itu bisa dilakukan secara online.
"Silakan melaporkan. Tetapi, alhamdulillah dari hasil pemantauan, kawasan Mandalika saat ini masih harga normal," ungkap Aulia.
Simak Video "Video: Antusiasme Penonton MotoGP, Sirkuit Mandalika Padat Sejak Pagi"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)