Sepekan terakhir, sejumlah peristiwa menyorot perhatian publik di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari kasus pemukulan warga oleh Satpol PP di Bima yang berujung blokade jalan, banjir bandang di Nagekeo yang menelan korban jiwa termasuk bayi, hingga nelayan yang mencuri perhiasan turis Australia senilai Rp 500 juta di Labuan Bajo.
Selain itu, perhatian juga tertuju pada kasus penganiayaan seorang pemuda di Manggarai oleh oknum polisi. Kasus ini berkembang cepat setelah enam orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk empat polisi aktif.
Berikut rangkuman berita terpopuler sepekan di wilayah NTB dan NTT yang kami rangkum dalam rubrik Nusra Sepekan:
Warga Blokade Jalan di Bima
Seorang warga bernama Muhammad Daud (27), asal Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Bima, NTB, mengalami penganiayaan saat berada di Kantor Camat Monta, Jumat (12/9/2025). Daud diseret dan dipukul sejumlah anggota Satpol PP ketika hendak menyampaikan aspirasi.
"Selain itu, Daud juga diseret keluar dari Kantor Camat oleh Satpol PP dan pas di depan kantor camat dipukul," kata Abdul Gani, seorang saksi.
Akibatnya, Daud mengalami luka lebam di wajah. Peristiwa ini memicu kemarahan warga yang kemudian memblokade jalan lintas Parado-Tente di Desa Sakuru. Kepala Desa Sakuru, M Suharto, membenarkan aksi warga yang berlangsung cukup lama sebelum akhirnya polisi turun tangan.
Kapolsek Monta, Iptu Sudarto, menjelaskan awal mula kejadian. Menurutnya, Daud datang ke kantor camat untuk meminta tanda tangan proposal, bukan untuk berunjuk rasa. Namun, sempat terjadi keributan yang berujung pengeroyokan oleh anggota Satpol PP. Setelah sempat dibawa ke Polsek, Daud memilih pulang bersama keluarganya. Setibanya di Desa Sakuru, warga langsung melakukan aksi blokade jalan.
Simak Video "Video Korban Tewas Banjir Bandang Nagekeo NTT Jadi 5 Orang"
(dpw/dpw)