Mahasiswa Demonstrasi di Kantor Gubernur NTB, Iqbal Minta Tak Anarkistis

Mahasiswa Demonstrasi di Kantor Gubernur NTB, Iqbal Minta Tak Anarkistis

Abdurrasyid Efendi, Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 01 Sep 2025 15:47 WIB
Puluhan mahasiswa HMI Mataram demo kantor Gubernur NTB tuntut Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dicopot, Senin (1/9/2025). (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Puluhan mahasiswa HMI Mataram demo kantor Gubernur NTB tuntut Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dicopot, Senin (1/9/2025). (Ahmad Viqi/detikBali)
Mataram -

Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Mataram menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur NTB. Mereka ditemui Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang meminta massa tidak bertindak anarkistis.

Ketua HMI Cabang Mataram, Lalu Aldiara Elang Sakti, mengatakan aksi mereka merupakan misi kemanusiaan atas tragedi driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan dilindas kendaraan taktis (rantis) polisi.

Dia mengeklaim aksi ini tidak ditunggangi pihak mana pun. "Kami jamin ini murni misi kemanusiaan, berangkat dari keresahan yang sama-sama masyarakat alami sekarang," kata Aldiara seusai orasi di depan kantor Gubernur NTB, Senin (1/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Aldiara, massa aksi menuntut segala bentuk tindakan kekerasan terhadap massa yang menyampaikan aspirasi dihentikan. Serta, menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM).

"Kami mendesak ketua umum partai politik agar segera memberikan sanksi tegas kepada anggotanya yang menghina dan merendahkan martabat rakyat," katanya.

ADVERTISEMENT

Mahasiswa juga mendesak Polda di seluruh Indonesia untuk membebaskan massa aksi yang ditahan. Aldiara juga menolak dengan tegas segala bentuk upaya penerapan darurat militer.

"Terakhir, mengimbau kepada seluruh rakyat indonesia untuk tetap solid atas nama NKRI," katanya.

Aksi massa itu ditanggapi oleh Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang menemui mereka. "Saya akan sampaikan. Tugas saya sebagai wakil pemerintah pusat saya memiliki kewajiban menyampaikan aspirasi masyarakat," kata Iqbal.

Iqbal menegaskan pihaknya tidak akan melarang masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat. Namun, ia berharap masyarakat tidak melakukan tindak kekerasan atau anarkisme.

"Kami mohon pengertian semua pihak dalam situasi seperti ini, jangan ada yang menambah persoalan," tegasnya.

Iqbal juga menyampaikan empatinya terhadap tragedi Affan Kurniawan. Dia menegaskan jika ada kesalahan, maka yang harus diperbaiki adalah oknum yang berbuat salah, bukan institusi Polri.

"Kejadian itu adalah keprihatinan kita semua. Kalau memang ada yang salah, yang salah ini kita harus proses. Bukan institusinya," pungkasnya.

Setelah semuanya, Iqbal mengajak massa aksi untuk menggelar salat Zuhur bersama di Pendopo Gubernur NTB. Semua massa aksi pun memasuki area pendopo Gubernur NTB.

Kantor Gubernur NTB Dijaga Ketat

Suasana kantor Gubernur NTB di Jalan Pejanggik Kota Mataram dijaga ketat oleh TNI dan Polri. Ini merupakan respons dari aksi pembakaran Gedung DPRD NTB pada, Sabtu (30/8/2025).

Pantauan detikBali, beberapa anggota TNI dan Polri mulai berjaga di pintu depan, pintu sisi timur hingga pintu sisi barat halaman gedung kantor Gubernur NTB. Tampak pula sejumlah mobil komando dari Brimob Polda NTB diparkir di depan ruangan Gubernur NTB.

Iqbal menjelaskan pengamanan ketat di kantor Gubernur NTB sudah sesuai prosedur. Musababnya ada ada organisasi masyarakat dikabarkan telah meminta izin untuk melaksanakan demonstrasi di kantor Gubernur.

"Ini prosedur biasa, kan sudah mengeluarkan izin untuk aksi, kalau sudah keluar izin untuk aksi ya wajar dilakukan pengamanan. Ini prosedur yang biasa dilakukan untuk pengamanan," ujarnya.

Menurut dia kondisi di Kota Mataram sudah tenang. Sejak, Senin pagi, jalanan di sepanjang Kota Mataram terpantau aman.

"Sejak kami kumpulkan para tokoh masyarakat tuan guru, mahasiswa dan organisasi kepemudaan, saya keliling-keliling ke kampung untuk ikut menenangkan masyarakat," katanya.

Iqbal mengungkapkan pengamanan hanya dilakukan di kantor-kantor vital saja. Ini mengingat kekuatan personel keamanan di NTB sangat terbatas.

"Spesifik di beberapa kantor-kantor vital saja, karena kekuatan juga terbatas.Tadi malam saya keliling ke kampung-kampung Alhamdulillah semua tenang, ekonomi berjalan seperti biasa, warung-warung tetap buka," tandas Iqbal.

Pengamanan ketat juga dilakukan di gedung DPRD NTB. Setiap hari, sebanyak 25 personel ditugaskan. "Kami sudah menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan pengamanan. Kami tempatkan satu pleton personel di sana, kemudian bersama TNI dan juga pamdal (pengamanan dalam) yang ada di sana," ucap Kapolresta Mataram, Konbes Hendro Purwoko, Senin.

Pengamanan tersebut akan dilakukan setiap hari. Setiap hari, sebanyak 25 personel yang disiapkan untuk pengamanan. Sampai kapan pengamanan akan dilakukan, Hendro tidak bisa memastikannya.

"Untuk pengamanan, kami belum bisa tentukan berapa hari, tetapi kami terus melakukan pengamanan sampai betul-betul nanti ada gedung (DPRD NTB) itu sudah mulai digunakan. Karena kemarin ada semacam imbauan agar bisa digunakan gedung sekretariat yang sebelah selatan," ucapnya.

Pantauan detikBali di gedung DPRD NTB Senin sore, sejumlah anggota TNI AD masih melakukan penjagaan. Sejumlah orang juga terlihat sedang membersihkan sisa kebakaran.

Salah satu anggota TNI yang ditemui, mengaku dirinya mulai penjagaan di DPRD NTB sejak pagi. "Sekitar 10 orang dari kami (TNI), dari pagi (penjagaan)," ungkap anggota TNI yang enggan disebutkan namanya.

Aksi perusakan hingga pembakaran gedung DPRD NTB ini masih diselidiki Kepolisian. Aktor aksi pembakaran gedung legislatif yang berada di Jalan Udayana, Kota Mataram tersebut masih diburu.

"Jadi, memang yang melakukan perusakan ini nanti saya akan lakukan penindakan. Mudah-mudahan nanti akan ketangkap aktornya dan mereka harus mempertanggung jawabkan perbuatannya," kata Kapolda NTB Irjen Hadi Gunawan.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads