Suatu hari di Istana Bogor, seekor kuda Sandelwood mendadak mengamuk. Istal kayu yang kokoh pun berhasil dijebol. Tak lama kemudian, kuda itu roboh, tak mampu berdiri hingga tiga hari lamanya.
Kisah ini diceritakan Kepala Subbagian Protokol dan Layanan Istana Cipanas, Cecep Koswara, kepada rombongan Komunitas Jalan Pagi Sejarah (Japas) Bogor.
"Pak Jokowi kemudian melaporkan hadiah tersebut ke KPK. Oleh KPK kemudian dititipkan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat dan kemudian ditetapkan sebagai aset negara," ujar Cecep, dilansir dari detikTravel, Sabtu (23/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuda Sandelwood itu memang bukan sembarangan. Ia adalah hadiah masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk Presiden Joko Widodo pada Juli 2017, dengan nilai ditaksir mencapai Rp 70 juta.
Saat ambruk, kuda tersebut langsung mendapat perawatan dokter hewan dari IPB. Selama tiga hari, tim dokter berjaga, memberikan infus dan memantau kondisi sang kuda.
Hasil pengamatan cukup mengejutkan. "Tim dokter menyimpulkan bahwa kuda tersebut ternyata ingin kawin. Libidonya meningkat drastis nyaris tak terkendali sehingga dia bertingkah liar," tutur Cecep disambut tawa hadirin.
Beberapa orang yang mendengar cerita itu sempat mengira ada kisah mistis di balik kejadian. Ternyata penyebabnya sederhana: birahi.
Sofi, Sang Penyelamat
Untuk meredakan temperamen si Sandelwood, istana akhirnya mendatangkan Sofi, seekor kuda betina dari Istana Cipanas. Kehadiran Sofi membuat suasana tenang kembali. Tak lama berselang, Sofi pun menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Cerita Sofi membawa kita ke Istana Cipanas. Berbeda dengan Istana Bogor yang akrab dengan rusa dan domba, istana di kaki Gunung Gede ini punya 24 kuda. Mereka menempati istal di belakang istana, dikelilingi rimbunnya bambu.
Setiap kuda punya nama layaknya manusia. Ada Sari, Euis, Poppy, Boyke, Clado, hingga Danov-kuda termuda yang lahir pada November 2021. Yang paling tua bernama Lisa, lahir pada 1997.
Kuda pertama di Cipanas adalah Obos, lahir pada 2007. Namun kini ia sudah dihibahkan ke Yayasan Rumah Perubahan milik Prof Rhenald Kasali.
Sejak 2019, mahasiswa kedokteran hewan IPB ikut merawat kuda-kuda di Cipanas. Mereka tak hanya memberi perawatan, tetapi juga melakukan kastrasi pada beberapa pejantan untuk mengendalikan populasi.
Birma, kuda berusia 6 tahun, dan Junior, 3 tahun, termasuk yang sudah dikastrasi. Setelah prosedur itu, kemampuan reproduksi mereka hilang.
Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini!
Simak Video "Video Prabowo ke Erdogan: Harusnya Saya yang Terlebih Dulu ke Turki"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)